Siswa Indonesia Bikin Uji Coba Kelas Dunia di NASA

JW Saputro bersama putrinya di Amerika Serikat
Sumber :
  • Facebook
VIVA.co.id
Obati Penyakit, 'Astronaut Tikus' Dikirim ke Antariksa
- Inisiator program riset siswa Indonesia di Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), JW Saputro, mengatakan ingin memberikan inspirasi kepada generasi muda bangsa untuk melahirkan karya dunia.

Eksperimen Siswa RI di Antariksa Sudah Dimulai
Program riset itu akan menjadi ujian sejauh mana kemajuan sains generasi muda Indonesia.
Setahun Hidup di Antariksa, Astronot Ini Rindu Kamar Mandi

"Untuk penelitian kita kan sudah banyak, nah kalau ini ingin menginspirasi dan kita tunjukkan anak SMA bisa buat eksperimen kelas dunia," ujar pria yang akrab disapa Prof Sap kepada VIVA.co.id,
Rabu petang, 1 Juli 2015.


Dia mengatakan eksperimen yang akan dijalani oleh kelompok siswa terpilih dalam program ini akan seputar lingkungan antariksa. Di antaranya siswa akan memanfaatkan situasi gravitasi nol, medan magnet yang berbeda dengan yang ada di permukaan bumi.


"Eksperimen itu yang akan didesain dua tim," ujar dia.


Secara lebih detail, Prof Sap menginginkan kedua tim siswa agar bereksperimen terkait masalah yang cukup relevan untuk diterapkan di Indonesia.


"Mungkin masalah padi, atau bikin tempe di antariksa, misalnya begitu. Pokoknya yang relevan," tutur jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.


Ditambahkan Prof Sap, hasil riset siswa dikirim ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) akan dipantau melalui stasiun pengamatan di daratan bumi.


Pemantauan dibantu dengan pemasangan monitor berupa kamera, termometer maupun alat ukur lainnya.


"Semua bisa dibaca dari jarak jauh dari bumi," ujarnya yang telah menghabiskan waktu total 21 tahun di AS untuk belajar dan mengajar.


Ditambahkan Prof Sap, riset dua tim siswa SMA Indonesia akan diuji dalam Laboratorium Nasional Amerika Serikat di ISS.


Sebagai bentuk kebanggan, nama Indonesia bisa hadir di ISS, Prof Sap berencana akan menambahkan bendera Indonesia dan logo garuda pada kotak eksperimen yang dikirim ke antariksa.


"Saya ingin
ngipasi
inspirasi kecintaan sains antariksa ini menular di Indonesia," ujar doktor jebolan University of Wisconsin, Madison, Amerika Serikat itu. 


Diberitakan sebelumnya, program pengiriman riset siswa SMA di laboratorium ISS ini akan dilakukan pada April 2016.


Sebelum mengirimkan hasil eksperimen di ISS, para siswa akan mengerjakan eksperimennya di laboratorium ISS di Amerika Serikat pada Desember 2015. Hasil akhir riset siswa Indonesia, yang berupa modul eksperimen, akan diserahkan NASA pada awal Januari 2016, sebelum diluncurkan ke ISS pada 2 April 2016.


Peluncuran hasil riset siswa Indonesia akan menumpang muatan di roket SpaceX CRS-8. Prof. Sap mengatakan, tiap roket yang meluncur ke ISS akan membawa bobot 2 ton.


Program ini telah menemukan dua tim yaitu satu tim dari Surya University dan satu tim dari SMA Unggul Del, Sumatera Utara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya