Jenderal Gatot Ingin Fokus Perkuat Angkatan Laut dan Udara

ksad berikan paparan dihadapan aparatur pemerintah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Syarat Panglima TNI Jadi Calon Kuat di Pilpres 2019
- Diluar dugaan, calon Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, membeberkan bahwa kekuatan militer Indonesia harus fokus pada dua kekuatan, yakni kekuatan Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).

Survei Sebut Panglima TNI Berpeluang Jadi Capres 2019

Dalam pemaparannya saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi I DPR, Rabu 1 Juli 2015, Gatot mengatakan bahwa Indonesia yang berada di garis ekuator, menjadi salah satu tujuan ancaman dunia ke depannya.
Penjelasan Lengkap Panglima tentang Penembakan Prajurit TNI


Mengingat, sekitar tahun 2045, energi fosil seperti minyak bumi, diperkirakan habis. Sehingga, dunia akan beralih pada energi alami. Negara-negara yang dilalui equator termasuk Indonesia, akan menjadi incaran dunia.


Dia menjelaskan, saat ini karena energi fosil masih jaya maka terlihat konflik-konflik terjadi di negara-negara Arab yang memang kaya akan minyak atau energi fosil.


Namun ke depan, Indonesia akan menjadi sasaran keamanan. Mengingat, potensi alam dan laut di Indonesia yang sangat komplit bagi energi yang dibutuhkan dunia puluhan tahun yang akan datang.


Gatot memaparkan, Indonesia dengan negara kepulauan terbesar di daerah ekuator, punya potensi yang sangat besar.


Jelas Gatot, Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia yakni 95.181 km dan luas laut 5,8 juta km persegi.


Dengan realitas itu, Indonesia menjadi ancaman nyata bagi keamanan kalau tidak dijaga dengan baik. Gatot mengatakan, menjaga luas itu harus dengan kekuatan angkatan yang mumpuni.


"Tidak ada alternatif lain, kecuali fokus membangun kekuatan angkatan laut dan angkatan udara secara serentak dan sesegera mungkin agar mampu mengontrol, mengawal dan menjaga nusantara dengan memiliki keunggulan laut dan keunggulan udara," jelas Jenderal Gatot, saat uji kelayakan dan kepatutan, di ruang Komisi I DPR, Rabu 1 Juli 2015.


Pemaparan ini mendapat respon dari Ketua Komisi I yang juga pimpinan sidang, Mahfudz Siddiq. Mengingat, saat Presiden menyampaikan surat pengajuan Jenderal Gatot sebagai calon tunggal Panglima TNI, banyak publik bertanya-tanya karena Gatot dari unsur Angkatan Darat.


Sementara, visi Presiden Jokowi adalah membangun kemaritiman. Namun dari pemaparan ini, kata Mahfudz, menjawab keraguan publik tersebut. "Ini saya pikir menjawab sebagian pihak," kata politisi PKS itu.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya