Rakyat Yunani Siap Tinggalkan Eropa Demi Harga Diri

Pemrotes Yunani berkumpul depan gedung parlemen di Athena.
Sumber :
  • REUTERS/Marko Djurica
VIVA.co.id
Intip 10 Negara dengan Utang Terbanyak Saat ini
- Belasan ribu warga Yunani menggelar aksi protes, mendukung suara 'tidak' dalam referendum yang akan digelar pada Minggu, 5 Juli 2015, untuk menentukan sikap atas proposal dana talangan Eropa.

03-04-1948: Presiden Truman Sahkan Marshall Plan

"Hidup kami bukan milik kreditor," tertulis pada spanduk yang dibawa demonstran, dalam aksi protes dihadiri tidak kurang dari 17.000 orang di Athena dan Thessaloniki, pada Senin, 29 Juni 2015.
Ini Alasan Pemerintah Gunakan Skema Bail In


Dikutip dari laman
Guardian
, Selasa 30 Juni, publik Yunani menuntut ditolaknya proposal, sekali pun itu berisiko membuat negara mereka keluar dari Zona Euro, lantaran gagal membayar utang.


"Rakyat Yunani telah membuat banyak pengorbanan. Perhatian kami bukan Euro, tapi jaminan cara hidup yang penuh harga diri, bagi generasi selanjutnya," kata Vanguelis Tseres, warga Athena berusia 50 tahun.


Banyak orang terpaksa menganggur sejak krisis utang Yunani 2010. Negara-negara Uni Eropa tidak membiarkan Yunani bangkrut, hingga menyediakan dana talangan dengan syarat pengetatan anggaran.


Selama lima tahun terakhir, publik Yunani harus berada di bawah kendali anggaran yang mencekik, sesuai dengan arahan dari para kreditor seperti Dana Moneter Internasional (IMF).


Partai Syriza kemudian muncul jadi pemenang pemilu, awal 2015, setelah menjanjikan berakhirnya masa suram pengetatan anggaran. Mereka menuntut negosiasi masa pembayaran pada kreditor.


Bersambung ...



Pembicaraan di Brussels pekan lalu berakhir tanpa hasil. Menteri-menteri keuangan Eropa kemudian memutuskan untuk menghentikan pemberian dana talangan. Yunani pun mengumumkan referendum.


Uni Eropa merespons dengan ultimatum, bahwa Yunani memilih pintu keluar dari zona Euro dengan referendum itu. Ancaman Eropa membuat belasan ribu publik Yunani turun ke jalan.


Pada pernyataan resmi pengunjuk rasa, disebutkan bahwa mereka turun ke jalan untuk memilih harga diri, dengan mendukung pilihan 'tidak' terhadap proposal dana talangan saat referendum nanti.


"Orang-orang menyuarakan 'tidak' untuk pemerasan, teror dan ancaman internal maupun eksternal, dan 'ya' besar untuk demokrasi, harga diri, kedaulatan, nilai-nilai dasar keberadaban modern Eropa."


"Saya di sini untuk mendukung negara. Saya ingin kemerdekaan bagi negara saya, harga diri bagi rakyatnya, karena sekarang mereka kehilangan itu," kata Katherine, seorang psikolog.


Dia menyebut yakin Yunani akan menderita, harus bekerja sangat keras dengan memilih tidak pada referendum. Tapi itu menurutnya lebih baik, daripada terus terinjak tanpa harga diri oleh kreditor.


Hal sama diungkapkan Alex Zoubouglou, seorang fotografer. "Kita akan banyak kehilangan jika meninggalkan Eropa. Tapi pantas jika itu yang dibutuhkan, untuk memulihkan harga diri kita."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya