Sumber :
- ANTARA/Dhoni Setiawan
VIVA.co.id
- Anggota Komisi VIII DPR RI, Arzetty Bilbina, mengaku kesal dengan pernyataan pengacara muncikari RA, Pieter Ell, yang mengatakan anggota Dewan menggunakan jasa perempuan seks komersial kalangan artis yang dikelola kliennya. Ia ingin nama anggota Dewan yang jadi pelanggan prostitusi artis itu diungkap ke publik.
"Konotasi artis ini, kan, harus dilihat. Saya berkecimpung 26 tahun di entertainment (dunia hiburan). Kalau artis menjual diri lewat prostitusi, mereka bukan artis, tapi prostitusi profesional yang bekerja sampingan sebagai artis," katanya di kompleks Parlemen di Jakarta, Rabu, 3 Juni 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Ini Tarif Prostitusi Gigolo di Pancoran
Baca Juga :
Berkedok Pijat, Prostitusi Gigolo Dibongkar
"Konotasi artis ini, kan, harus dilihat. Saya berkecimpung 26 tahun di entertainment (dunia hiburan). Kalau artis menjual diri lewat prostitusi, mereka bukan artis, tapi prostitusi profesional yang bekerja sampingan sebagai artis," katanya di kompleks Parlemen di Jakarta, Rabu, 3 Juni 2015.
Menurutnya, hal yang dilakukan para penjaja seks komersial itu telah merusak citra profesi artis. "Mereka mungkin berfoto sekali di majalah dewasa, berpose panas untuk menaikkan harga. Kalau model profesional seperti kita, enggak," katanya.
Legislator PKB itu meminta RA dan pengacaranya mengungkap siapa anggota DPR yang menjadi klien para artis penjaja seks. "Makanya Dewannya siapa. Itu harus dibuka. Dikejar. Jangan cuma artis yang dikejar. Kalau itu baru seru," katanya.
Menurutnya, pengungkapan siapa anggota Dewan yang menggunakan prostitusi itu penting agar permasalahan bisa terungkap semua. Informasi yang kini beredar tidak berimbang dan hanya menyudiutkan profesi artis.
"Yang harusnya diungkap dan diekspose itu pemakainya. Seperti Tiger Wood (atlet golf Amerika Serikat) dulu ketangkap lalu diekspose. Kapok, kan.
Supply
(persediaan) dan
demand
(permintaan) itu, kan, selalu ada. Jadi dua-duanya harus diekspose, pasti jera," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, hal yang dilakukan para penjaja seks komersial itu telah merusak citra profesi artis. "Mereka mungkin berfoto sekali di majalah dewasa, berpose panas untuk menaikkan harga. Kalau model profesional seperti kita, enggak," katanya.
