Pertumbuhan Kuba Lava di Puncak Sinabung Terus Meningkat

Warga menyaksikan letusan Gunung Sinabung
Sumber :
  • REUTERS/Y.T Haryono
VIVA.co.id
Kapolri: Kericuhan di Karo Akibat Dialog Belum Matang
- Ratusan warga di kaki Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mulai dievakuasi menuju tenda pengungsian. Erupsi yang bersifat eksplosif dari gunung itu berpotensi terjadi dan mengancam warga.

Setahun Sinabung Meletus, BNPB Sudah Kucurkan Rp356,5 Miliar

Badan Geologi Kementerian ESDM, menyatakan zona bahaya akibat erupsi Gunung Sinabung mencapai tujuh kilometer. Oleh karena itu, warga yang berada di areal ini harus mengungsi.
Sudah Setahun Gunung Sinabung Terus Meletus


Selama statusnya masih Awas, masyarakat dan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki dan melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilomter, dan lima kilometer untuk sektor tenggara Gunung Sinabung. Sebab, sektor-sektor tersebut merupakan bukaan lembah gunung tempat terjadi aliran lava dan awan panas.

   

Hampir seluruh masyarakat yang berada di radius tujuh kilometer atau sektor selatan-tenggara Gunung Sinabung, di Pasarpinter Gurukinayan - Simpang Sibintun/Perjumaan Batukejan, jembatan Lau Benuken Tigapancur, Desa Tigapancur-Pejumaan Tigabogor, Desa Pintumbesi telah dievakuasi atau sudah dipindahkan ke sektor yang aman.


Sementara bila kejadian awan panas menunjukkan peningkatan frekuensi kejadian dan atau adanya peningkatan ancaman awan panas ke sektor selatan-tenggara G. Sinabung, akan dilakukan penutupan jalan mulai dari Jalan Raya Simpang Gurukinayan - Simpang Sibintun - Jembatan Lau Benuken Tigapancur -Ojolali - Tigapancur - Simpang Beganding dan Perjumaan Tigabogor.


Warga di kawasan ini juga harus segera pindah karena tempat tinggalnya merupakan daerah yang letaknya di bukaan lembah gunung tempat terjadi aliran awan panas.


Hingga saat ini pertumbuhan kubah lava di puncak dengan akumulasi volume kubah yang semakin terus membesar dan tidak stabil. Kondisi ini menimbulkan aliran lava, guguran lava pijar, dan awan panas.


Pasca kejadian awan panas guguran pada 28 April 2015, pertumbuhan kubah lava terus terbentuk yang berpotensi terjadinya guguran lava pijar dari kubah lava, aliran lava, dan awan panas yang mengancam ke arah selatan-tenggara atau mulai dari Jalan Raya Pejumaan hingga Perjumaan Tigabogor.

   

Saat ini potensi aktivitas pada lubang tembusan fumarola baru di lereng utara atau Lau Kawar juga masih ada. Mengingat alterasi yang cukup kuat, ini akan memperlemah kestabilan lereng bagian utara dan berpotensi menimbulkan longsor dan banjir bandang pada waktu musim hujan, yang terbatas pada daerah sekitar lembah dan aliran sungai.

   

Potensi terjadinya lahar masih tinggi yang berasal dari endapan abu atau material erupsi dan curah hujan tinggi. Lahar berpotensi terjadi di lembah-lembah sungai yang berhulu di Gunung Sinabung.

   

Guguran lava pijar atau awan panas yang berasal dari puncak di sisi barat aliran (lidah) lava mengancam ke arah Desa Sukameriah dan Desa Gurukinayan, Desa Pintumbesi, Dusun Sibintun hingga jalan raya Desa Tingapancur-pejumaan Tigabogor. Sedangkan ancaman yang dari sisi timur aliran lava mengancam ke arah Desa Bekerah-Desa Simacem sektor tenggara-timur.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya