Terjadi Suplai Magma Baru di Kawah Sinabung

Erupsi Gunung Sinabung Kembali Terjadi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Endro Lewa

VIVA.co.id - Sudah lebih dari tiga tahun, Gunung Sinabung terus memuntahkan material vulkanik. Setelah sebelumnya Siaga, saat ini statusnya kembali dinaikan menjadi Awas. Gunung Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak 15 September 2013 hingga sekarang.

Berdasarkan informasi dari Badan Geologi, Kementerian ESDM, sejak 25 Mei 2015 hingga 2 Juni 2015 pagi, selalu tampak jelas dan teramati hembusan tipis hingga tebal berwarna putih dengan tinggi 200 hingga 700 meter di atas puncak.

Selama periode 25 Mei – 2 Juni 2015 pagi, terekam gempa guguran, hybrid, low frequency (LF), vulkanik dalam (VA), vulkanik dangkal (VB) tektonik lokal (TL), tektonik jauh (TJ) dan tremor.

Setahun Sinabung Meletus, BNPB Sudah Kucurkan Rp356,5 Miliar

Gempa guguran yang berkaitan dengan ketidakstabilan kubah lava-lidah lava terekam rata-rata 111 kejadian per hari. Gempa vulkanik dalam (VA) yang mengindikasikan adanya tekanan akibat intrusi magma terekam rata-rata 8 kejadian per hari.

Sementara gempa low frequency (LF) yang mengindikasikan adanya aliran fluida terekam rata-rata 15 kejadian per hari dan Gempa hybrid yang mengindikasikan pembentukan kubah lava terekam rata-rata 7 kejadian per hari. Tremor menerus masih terekam dengan amplituda bervariasi antara 0,5-9 mm (rata-rata dominan 0,5 mm)

Pada 1 Juni 2015 terekam 133 kali gempa guguran dengan amplituda 5-100 mm dan lama gempa 24-305 detik. Tujuh kali gempa low frequency (LF) dengan amplituda 3-11 mm dan lama gempa 6-15 detik. Tiga kali gempa hybrid dengan amplituda 9-30 mm dan lama gempa 22 detik.

Terjadi dua kali gempa vulkanik dalam (VA) dengan amplituda 5-7 mm dan lama gempa 7-13 detik, s-p 1,7-1,9 detik. 1 kali Gempa tektonik lokal (TL) dengan amplituda 20 mm, lama gempa 30 detik dan S – P 8 detik. Terjadi dua kali gempa tektonik jauh (TJ) dengan amplituda 20-60 mm, lama gempa 39-159 detik dan S – P 11-37 detik. Terekam tremor menerus dengan amplituda 0,5-2 mm (dominan 0,5 mm).
   
Pada 2 Juni 2015 (hingga pukul 06:00 WIB) terekam 41 kali gempa guguran dengan amplituda 3-110 mm dan lama gempa 30-225 detik. Dua kali gempa low frequency (LF) dengan amplituda 3-4 mm dan lama gempa 6-9 detik. Satu kali gempa vulkanik dalam (VA) dengan amplituda 10 mm dan lama gempa 7 detik, s-p 1,5 detik. Terekam Tremor menerus dengan amplituda 0,5-9 mm (dominan 0,5 mm).

Secara umum pada periode ini terjadi peningkatan jumlah Gempa Guguran yang terekam dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Peningkatan jumlah gempa guguran ini juga diiringi oleh peningkatan trend Real-time Seismic Amplituda Measurement (RSAM) yang menunjukkan peningkatan energi yang terkandung dalam gempa.

Jumlah harian gempa-gempa vulkanik (terutama gempa vulkanik dalam atau VA), hybrid dan low frequency (LF) sempat menunjukkan peningkatan, walaupun sekarang jumlah hariannya berfluktuasi, menandakan masih berlangsungnya tekanan atau suplai magma baru. Pengukuran deformasi pada periode ini baik dengan EDM atau tiltmeter menunjukkan kecenderungan inflasi.

Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta

Kapolri: Kericuhan di Karo Akibat Dialog Belum Matang

Warga menolak pembangunan relokasi pengungsi Sinabung.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2016