- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan.
VIVA.co.id - Atap kanopi bagian depan Gedung Dibaleka I, Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Depok ambrol. Padahal, atap tersebut baru diperbaiki pada 2014.
"Saya yakin di sini ada mark up, saya punya data-datanya. Yang ambruk itu baru diperbaiki tahun 2014 kemarin, masa sudah hancur. Siapa kontraktornya saya tidak tahu karena itu proyek penunjukan langsung," kata Ketua LSM Komite Aksi Pemberantasan Organ Korupsi (Kapok) Kota Depok, Kasno, Rabu, 3 Juni 2015.
Terpisah, Kasubag Rumah Tangga Sandi dan Telekomunikasi Sekretariat Kota Depok, Dericko Widodo membantah tudingan tersebut. Menurut dia, bangunan yang ambruk sudah berdiri sejak tahun 2005 silam.
"Jadi kerusakan ini karena plafon diduga tidak sanggup menampung air. Kondisi ini diperparah karena ternyata banyak tumpukan sampah yang membuat air tersumbat. Akibatnya air pun tumpah. Dugaan sementara seperti itu, iya kejadiannya pas hujan deras tadi malam," ujar Ricko menjelaskan.
Ketika disinggung berapa jumlah anggaran pembangunan Gedung Dibaleka I tersebut, Ricko mengaku tidak tahu.
"Waduh kalau soal anggarannya saya enggak tahu. Maaf ya."
Tak puas dengan jawaban Ricko, VIVA.co.id mencoba mendatangi kantor Dinas Tata Ruang dan Pemukiman, untuk bertemu dengan Kepala Dinas, Kania Parwati. Sayangnya, yang bersangkutan tidak bisa ditemui dengan alasan sedang keluar. Dan ketika coba dihubungi, tidak ada jawaban dari nomor pribadi Kania.
"Ibunya sedang ke luar, enggak tahu ke mana," ujar salah satu staf di depan ruang kerja Kania.
Dari data yang dihimpun, atap tersebut ambruk saat Depok dilanda hujan deras, Selasa malam. Banyaknya tumpukan sampah ditenggerai menjadi penyebab ambruknya atap kantor pemerintahan kota tersebut.
(mus)
