PRJ Senayan Klaim Gratis, Ternyata Peserta Ditarik Bayaran

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
Djarot Merasa Disudutkan Kasus Kerak Telor di PRJ Senayan
- Ketua Panitia Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan 2015 membantah adanya pungutan biaya bagi pelaku UKM yang berminat mengikuti kegiatan menyambut perayaan HUT DKI ke-488 itu. Pembebasan bea dianggap mampu mengakomodir kegiatan ekonomi UKM. 

Ahok dan Djarot Tak Mau Bahas Kisruh PRJ Lagi

"PRJ Senayan dimaksudkan untuk memfasilitasi masyarakat menengah ke bawah agar bisa menikmati hiburan yang berkualitas. Kami juga tidak memungut biaya kepada pelaku UKM yang membuka stand di sini," ungkap Grace RR Mangundap saat mengucapkan kata sambutannya kepada seluruh masyarakat yang hadir, termasuk di hadapan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, sore ini di lokasi PRJ Senayan, Lapangan Parkir Timur, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu 30 Mei 2015.
Wagub Djarot: Hubungan Saya dengan Ahok Baik-baik Saja


Namun, berbeda dengan Project Manager PRJ Senayan, Indra Maulana, yang justru memungut biaya sebesar Rp2 juta bagi setiap pelaku UKM yang berniat membuka gerai di area Pesta Rakyat Jakarta.


"Karena di sini (Senayan) bukan tanah Pemprov DKI, jadi memang kena sewa. Untuk lahan, tenda, listrik semuanya Rp2 juta per stand selama 7 hari," ujar Indra.


Tidak hanya terkesan menipu pemerintah, PRJ Senayan 2015 juga diketahui tidak aman. Meski sudah dikerahkan banyak petugas keamanan, namun dari informasi dan pantauan
VIVA.co.id
ditemukan beberapa kasus kehilangan akibat pencurian.


Satu buah laptop milik pegawai
VIVA.co.id
dan juga dompet dari salah satu petugas kebersihan diketahui hilang. Walaupun sudah melaporkan kehilangan tersebut, tapi hingga kini pihak panitia belum bertanggungjawab dan tidak menindaklanjuti kejadian ini.


Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) Senayan 2015 digelar mulai 30 Mei hingga 5 Juni mendatang. Kegiatan yang semula dihelat di Monas itu kini digelar di Lapangan Parkir Timur, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. 1.200 stand di lokasi itu menampung total 900 UKM, yang terdiri dari 45% pedagang kuliner dan 55% pedagang multiproduk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya