Lintasarta Miliki 13.000 Remote VSAT untuk Indonesia

Presiden Direktur Lintasarta, Arya Damar (kanan).
Sumber :
  • Lintasarta

VIVA.co.id - Antena berbentuk piringan untuk stasiun penerima sinyal satelit, atau Very Small Aperture Terminal (VSAT) merupakan perangkat yang digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal satelit. Tak banyak perusahaan yang memiliki VSAT sebagai pendukung operasional perusahaan.

Eks Petinggi AirAsia Resmi Jadi Bos GrabTaxi Indonesia

Perusahaan penyedia komunikasi data wajib memiliki VSAT. Data yang disampaikan TERA Foundation menunjukkan, jika salah satu perusahaan lokal, Lintasarta memiliki perangkat VSAT terbanyak. Remote VSAT itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi berbagai sektor di Indonesia, baik perbankan, pemerintah hingga minyak dan gas.

Presiden Direktur Lintasarta, Arya Damar membenarkan hal ini. Perusahaan yang ia pimpin telah mengelola lebih dari 13.000 unit remoter VSAT untuk seluruh Indonesia.

Bos Google Emoh Bicara soal Balon Internet di Depan Publik

"VSAT yang kami punya untuk kebutuhan sektor perbankan, pemerintahan, perkebunan, hingga onshore atau offshore sektor migas. Keunggulan dari layanan VSAT Lintasarta adalah One Stop Shopping atau layanan lengkap meliputi transponder, backhaul, dan layanan lainnya yang bisa melengkapi, seperti Internet. Didukung juga dengan kantor representatif di 44 kota," ujarnya.

Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirim ke titik lainnya di atas bumi. Piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya.

Bertemu Pejabat RI, Bos Google Tak Lagi Bercelana Pendek

"Jasa Lintasarta VSAT menggunakan 2 konfigurasi, yaitu point to point, menghubungkan dua lokasi VSAT SCPC, dan point to multipoint  star dengan Hub di Jatiluhur sebagai titik pusatnya. Sedangkan sateit geostationer menggunakan satelit Palapa D, satelit Telkom, dan satelit ChinaSat," ujar Arya menambahkan.

Menurut dia, satelit tersebut menggunakan sistem hub sebagai pengatur lalu lintas trafik dan dapat diinterkoneksi dengan jasa-jasa terrestrial Lintasarta, seperti Lintasarta IP VPN, Lintasarta Metro Ethernet, maupun Lintasarta Leased Line sebagai backhaul.

"Selain solusi yang bersifat jaringan maupun infrastruktur, kebutuhan Business Continuity Plan (BCP) bagi berbagai sektor industri pun dapat dipenuhi melalui solusi Lintasarta Data Center yang saat ini telah tersedia di 3 lokasi, yaitu Jakarta, Bandung & Jatiluhur."

Arya menambahkan, Lintasarta juga didukung oleh berbagai sertifikasi pendukung seperti ISO 18001 (OHSAS), 27001 (Security), 9001 (Quality), T-BOSIET Certification dan 50 ahli VSAT bersertifikasi Hughes.

Dengan banyaknya jumlah VSAT dan sertifikasi yang mendukung, Rekor Bisnis (ReBi) mengganjar Lintasarta  sebagai 'Perusahaan dengan Remote VSAT Terbanyak di Indonesia'.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya