Pilgub DKI 2017, Partai NasDem Akan Dukung Ahok?

Gubernur DKI Jakarta Basuki Purnama Ahok baju Betawi e-money
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id - Partai NasDem membuka peluang untuk menjadi salah satu partai politik pengusung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dalam Pemilihan Gubernur DKI Tahun 2017. Meski demikian ada syarat yang harus dipenuhi pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

"Syaratnya ada 2," ujar Ketua fraksi Partai NasDem DPRD DKI, Bestari Barus saat ditemui di kantornya, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Mei 2015.

Syarat pertama, Ahok harus mampu menunjukkan kemajuan yang baik terkait penyelesaian berbagai permasalahan di Jakarta seperti banjir, penanganan sampah, dan kemacetan di sisa waktu 2 tahun ia memimpin Jakarta.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

"Itu syarat dari Ketua Umum. Pak Surya Paloh ingin melihat, mampukah figur ini. Partai NasDem hanya menyeleksi figur yang punya visi," ujarnya.

Sementara syarat kedua, Ahok harus menyatakan sendiri bahwa dia memang ingin diusung oleh Partai NasDem dalam Pilgub DKI Tahun 2017.

"Kalau dia tidak mau didukung, buat apa. Mau ngapain kita? Makanya keinginan untuk didukung ini harus datang dari yang bersangkutan."

Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan

Bestari mengatakan, Partai NasDem akan menggelar upacara memperingati Hari Kelahiran Pancasila di Tugu Proklamasi pada tanggal 1 Juni 2015. Acara tersebut akan digunakan sebagai momen konsolidasi oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh terkait Pilkada serentak.

"Kita sekarang sudah memulai pembenahan struktur untuk menyiapkan mesin politik kita menuju pelaksanaan Pilkada," ujar Bestari.

Tanggapan Ahok

Ahok mengatakan, peluang itu terbuka karena ada kedekatan tersendiri antara dia dengan partai politik yang dipimpin oleh Surya Paloh itu.

"Saya salah satu dari 45 orang deklarator pendiri NasDem," ujar Ahok.

Ahok juga mengaku menjaga hubungan baik dengan para petinggi Partai NasDem. Karena, sebagian besar Partai NasDem adalah mantan kader Partai Golkar yang kubunya kalah di dalam pertarungan kursi ketua umum partai saat Musyawarah Nasional (Munas) partai itu di Riau pada tahun 2009. Dari tahun 2008 hingga tahun 2012, Ahok merupakan kader partai yang saat ini diketuai oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie itu.

"Aku sama NasDem memang dekat," kata Ahok.

Meski demikian, Ahok tidak akan serta merta mengambil peluang yang ditawarkan oleh Partai NasDem tersebut. Ia ingin mengetahui hasil dari beberapa survei yang akan dilakukan menjelang pelaksanaan Pilgub itu untuk mengetahui tingkat elektabilitas dirinya.

Menurut dia, bila hasil survei menyatakan bahwa warga DKI masih mengharapkan dia menjadi gubernur, maka ia akan kembali mencalonkan diri dalam Pilgub DKI tahun 2017. Namun, bila hasil survei menyatakan sebaliknya, maka ia akan mundur dari percaturan politik di DKI.

"Kalau orang enggak mau lagi, ngapain aku masuk lagi di Pilgub. Capek capek."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya