Di KTT OKI, RI Dorong Negara Timteng Bantu Rohingya

Menteri Luar Negeri RI. Retno LP Marsudi.
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id - Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi pada tanggal 27 dan 28 Mei 2015 menghadiri KTT ke-42 Menteri Luar Negeri negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Kuwait. Dalam pertemuan itu, terdapat dua isu yang disinggung Retno.

Isu pertama, terkait dorongan dari negara-negara anggota OKI, agar menunjukkan kepemimpinannya untuk membantu mengatasi masalah kemanusiaan, terkait imigran ilegal dan perdagangan manusia.

Myanmar Diminta Tak Diskriminatif Terhadap Rohingya

Demikian isi keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id dari Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis 28 Mei 2015.

Mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu, menyebut Indonesia dan Malaysia berinisiatif untuk mengatasi masalah kemanusiaan itu. Keduanya sepakat untuk menampung total 7.000 imigran ilegal yang terapung-apung menggunakan kapal reyot di Laut Andaman, dekat Thailand.

Isu serupa turut diangkat, ketika Retno menggelar pertemuan bilateral dengan beberapa menlu antara lain Gambia, Turki, Qatar Kuwait, Iran, Palestina, dan Sekjen OKI.

"Indonesia mendapat apresiasi dan dukungan para menlu tersebut atas langkah yang diambil dan kesiapan mereka membantu dalam menghadapi masalah imigran ilegal dan perdagangan manusia," tulis Kemlu.

Bahkan, secara khusus Menlu Gambia, Aboubacar Abdoullah Senghore turut menyampaikan kesiapan pemerintahnya untuk menerima relokasi pengungsi Rohingya dengan dukungan masyarakat internasional.

Menlu Turki, Ahmet Davutoglu, juga menyampaikan kesiapan pemerintahnya memberi bantuan keuangan dalam mengatasi masalah tersebut.

Belakangan, komitmen serupa juga disampaikan oleh Qatar dan Arab Saudi. Khusus dengan Menlu Qatar, selain membahas isu imigran ilegal, Retno membahas mengenai langkah untuk memperkuat mekanisme kerja sama bilateral, peningkatan kerja sama di bidang ekonomi serta usulan Indonesia menjadi mitra strategis Dewan Kerja Sama Negara-Negara Teluk (GCC).

Pertemuan dengan Menlu Palestina, Riyad al-Maliki, RI membahas upaya untuk mempercepat pembukaan perwakilan RI di Palestina. Retno turut bertemu dengan Sekjen OKI dan fokus kepada usulan untuk membuka kantor regional OKI di Jakarta.

KTT OKI di Turki Bahas Tiga Isu Pokok

Isu ekstrimisme

Sementara, isu kedua yang diangkat Retno, yakni mengenai ekstrimisme dan terorisme. Menurut pendapat mantan Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia itu, penting bagi negara-negara Islam untuk berupaya di bidang ekonomi, pembangunan dan sosial budaya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan umat.

"Itu menjadi kunci dari upaya untuk mendorong toleransi dan memberantas terorisme di dunia Islam," kata Retno.

Dia turut menyampaikan perlunya strategi dan langkah bersama dalam menghadapi meningkatnya ekstrimisme dan aksi terorisme. Selain itu, perlu didorong toleransi di negara-negara Islam.

KTT OKI tahun ini dihadiri oleh 57 Menlu dan mengambil tema Joint Vision to Strengthen Tolerance and Reject Terrorism. Tema tersebut, dianggap sejalan dengan pertemuan informal negara-negara OKI yang diprakarsai Indonesia di sela peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta pada April lalu. (asp)

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Turki Dorong Perkuat Kerja Sama Antarnegara Islam

Pusat kerja sama polisi akan dibentuk di Istanbul.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2016