Kapolri: Santoso akan Terus Diburu Hingga Tertangkap

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id
Kapolri Sebut Kedewasaan Politik di 2024 Jauh Lebih Baik Dibanding 2019
- Kepala Kepolisian Jenderal Polisi Badrodin Haiti menegaskan, Operasi Camar akan terus dilakukan selama terduga teroris Santoso belum ditangkap.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

"Ini kan bagian dari operasi, bahwa kita pada tahun ini ada namanya
Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah
quick win, salah satunya adalah pengejaran dan penangkapan terhadap kelompok Santoso Cs. Selama Santoso belum tertangkap ini akan terus kita lakukan," kata Badrodin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 26 Mei 2015.


Oleh karena itu, kata dia, akan dilakukan berbagai macam operasi oleh polisi. Bahkan, Badrodin sudah mempersiapkan Operasi Camar II lanjutan setelah TNI selesai melakukan latihan di Poso.


"Nah kemarin yang kita lakikan bagian Operasi Camar II. Tapi kan tidak berdiri sendiri. Kemarin ada pasokan amunisi dari Sulawesi Selatan sebanyak hampir 700 butir kemudian ke Palu dikirim ke Palu kemudian ke Poso nah di Poso itulah kita lakukan tindakan sehingga ada dua anggota kelompok (terduga teroris) yang meninggal," ujar dia.


Menurut Badrodin, Operasi Camar II ini belum selesai dilakukan dan akan terus dilakukan jika Santoso belum tertangkap. "Ya selama tahun ini belum tertangkap, sepanjang tahun ini akan kita lakukan," kata dia.


Kesulitan bagi polisi karena mereka tinggal di hutan dan hutan di sana sangat luas. Bahkan polisi telah mempersiapkan 600 personel khusus untuk operasi ini.


"Kalau kekuatan mereka semakin berkurang karena Daeng Koro sudah kena tapi di sana masih ada dua tokohnya selain Santoso ada Basrie yang kita lakukan pengejaran," kata dia.


Seperti diketahui, Satgas Operasi Camar Maleo Dua menembak mati dua terduga anggota teroris jaringan Santoso di kawasan Gayatri, Poso, Sulawesi Tengah. Peristiwa terjadi pada Minggu malam, 24 Mei 2015.


Kapolda Sulawesi Tengah, Brigadir Jendral Idham Azis, menjelaskan kontak senjata terjadi pada pukul 18.00 WITA. Baku tembak terjadi selama 30 menit dan menewaskan dua teroris jaringan Santoso.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya