Sumber :
- SHIN MIN DAILY NEWS
VIVA.co.id
- Berbagai cara dilakukan oleh mahasiswa untuk menunjukkan rasa suka citanya ketika diwisuda, bahkan terkesan menabrak aturan yang ada. Hal serupa juga ditunjukkan oleh mahasiswa Politeknik Nanyang, Sekolah Media Digital dan Interaktif (SIDM) dalam upacara wisuda pada pekan lalu.
Laman
The Star , Senin, 25 Mei 2015 melansir, saat itu terdapat tiga mahasiswa yang menggunakan penutup wajah ketika akan menerima sertifikat kelulusan mereka. Di saat dua orang lainnya memutuskan melepas penutup wajahnya, satu orang mahasiswa tetap menggunakan penutup wajah itu hingga ke atas podium.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta
Baca Juga :
Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu
Laman
Baca Juga :
Merasa Gatal, Ternyata Ada 26 Kecoa di Telinga
Dia juga berfoto dengan dekan universitas, Daniel Tan, tanpa menunjukkan wajahnya sama sekali. Alih-alih merasa terganggu, Daniel malah terhibur dengan aksi mahasiswanya itu.
Menurut mahasiswa lainnya di kampus tersebut, aksi semacam itu bukan sesuatu yang aneh. Tetapi, tidak semua orang mengganggap perbuatan semacam itu lumrah.
Salah satunya, Ketua Komite Parlemen Pemerintah untuk Pendidikan, Lim Biow Chuan, yang menyebut perbuatan semacam itu tak bisa diterima.
"Upacara kelulusan adalah suatu acara yang menandai akhirnya proses perjalanan pembelajaran seseorang dan dianggap serius oleh para mahasiswa serta orang tua," kata Lim kepada harian Tiongkok, Shin Min.
Dalam pesta kelulusan tahun ini, Universitas Teknologi Nanyang (NTU) dan Universitas Nasional Singapura (NUS) juga melarang mahasiswa untuk mengambil foto
selfie
dan
wefie
di panggung. Larangan semacam itu sebenarnya telah berlangsung selama dua tahun terakhir.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia juga berfoto dengan dekan universitas, Daniel Tan, tanpa menunjukkan wajahnya sama sekali. Alih-alih merasa terganggu, Daniel malah terhibur dengan aksi mahasiswanya itu.
