Awal Mula Ditemukannya Beras Plastik

Uji sampel beras beras plastik
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
VIVA.co.id
Ingat Heboh Beras Plastik, Ini Update Kasusnya
- Peredaran beras oplosan plastik atau sintetis saat ini tengah meresahkan masyarakat di Indonesia. Kasus ini berawal dari seorang penjual bubur dan nasi uduk di daerah Bekasi, Dewi Septiani. Dia mengaku menemukan kejanggalan pada beras yang dibelinya pada pedagang langganannya di Pasar Mutiara Gading Timur.

Awas! Beras Palsu Dijual di Supermarket

Dia menceritakan, pada 13 Mei 2015 lalu membeli beras di kios langganan sebanyak 6 liter. Beras tersebut kemudian disimpannya di rumah, dan baru dimasak sang adik pada 17 Mei 2015 untuk dikonsumsi di rumah.
UI dan IPB Dinilai Relatif Independen Uji Beras Plastik


‎Menurut pengakuannya, sang adik bingung dengan kondisi beras yang rasanya berbeda dari beras yang biasa dimasaknya.


"Dia (adik) ngomong,
ceu
kok berasnya beda. Kok masih kayak neretes. Matang tapi neretes. Selang sejam kemudian dia menelepon, kok perut mulas-mulas. Agak getir ya, suami juga enggak mau makan," kata Dewi dalam Diskusi Bertajuk Kejahatan Beras Sintetis, di Double tree by Hilton Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu 23 Mei 2015.


Keesokan hari, lanjutnya, pada 18 Mei 2015 beras tersebut kembali dimasaknya sebanyak 2,5 liter untuk bubur dan nasi uduk dagangannya. Saat beras tersebut ditanak, dia merasa aneh lantaran biasanya untuk memasak bubur hanya butuh satu jam. Namun kali ini, hingga dua jam beras tersebut seperti tidak menyatu dengan air.


"Makin parah, gumpalan beras itu terpisah dari air. Enggak menyatu dan malah tambah pisah. Akhirnya saya anggap gagal nih, lalu saya masak ke dua kalinya. Tapi tetap sama saja," kata dia.


Setelah gagal memasak bubur, dia kemudian melanjutkan untuk mencoba memasak nasi uduk. Namun kembali ditemukan keanehan, lantaran nasi terlihat benyek, aroma yang ditimbulkan berbeda, dan saat dimakan ‎pun rasanya getir.


‎"Saya lihat bahwa ini enggak sehat kalau kita dagang. Saya bawa (beras) ke suami, suami bilang bawa saja ke pedagang biar ditukar. Tapi saya bilang, ini enggak bagus Pah. Kalau aku ganti yang baru nanti sama saja, terus yang makan bagaimana. Saya kan pedagang," kata Dewi.


Setelah serangkaian kejanggalan tersebut, Dewi akhirnya memutuskan untuk membagi ceritanya di media sosial. Sebab, sebelumnya sempat ada pemberitaan di media mengenai peredaran beras plastik impor dari China.


Penjual bubur ini pun sempat melakukan uji coba sederhana dengan menggunakan setrika panas. Dia pun kaget lantaran butiran beras yang ditempelkannya ke setrika panas tersebut menempel, dan disimpulkan bahwa beras itu mengandung plastik.


"Setelah itu tim dari Dinas Perdagangan datang ke tempat saya, wartawan pun ada yang coba memasak beras tersebut di ruko. Ternyata hasilnya sama, akhirnya tim polisi datang dan beras itu disita," ujar Dewi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya