Alumni BRTI Ingatkan Ancaman Broadband Bila Tak Dikawal

Seminar Broadband untuk Indonesia Timur
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus

VIVA.co.id - Komite Regulasi Telekomunikasi-Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (KRT-BRTI) resmi diduduki sembilan anggota baru. Anggota ini terdiri dari enam perwakilan unsur masyarakat dan tiga perwakilan unsur pemerintah.

Harapan Menkominfo pada Proyek Besar Palapa Ring

Kesembilan 'wasit' industri telekomunikasi tersebut telah dilantik oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, dan diambil sumpahnya di Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat, 22 Mei 2015,

Selaku alumni dari BRTI, Nonot Harsono, memberikan 'pencerahan' yang harus diperhatikan oleh para pengurus baru lembaga tersebut. Disampaikannya, kali ini BRTI harus memfokuskan, salah satunya terhadap broadband atau pita lebar.

Ada Operator Sudah Kepincut Project Loon Google

"Mereka akan meneruskan isu-isu besar, seperti broadband, OTT (Over the Top) dan banyak lagi. Mengenai broadband harus diperhatikan, karena bisa menjadi ancaman," ujar Nonot.

Ancaman yang dimaksud yaitu, bila Indonesia rampung dalam pembangunan pita lebar, maka tidak menutup kemungkinan para pemain OTT seperti Facebook, Twitter maupun Google, akan dengan mudahnya masuk ke Indonesia.

Pengamat: Daripada Balon Google, Tunggu Saja Palapa Ring

Dengan kata lain, para pemain OTT tersebut akan meraup keuntungan dari pasar Indonesia, namun mereka tidak memberikan dampak positif yang signifikan kepada Indonesia.

"Adanya broadband ini ibarat negara tanpa batas. Bayangkan, semua akan saling terhubung, termasuk datangnya pemain OTT global ke Indonesia. Perubahan zaman ini tidak hanya fisik saja, tapi menyangkut online," jelasnya.

Untuk itu, tugas BRTI periode sekarang, perlu memberikan batas kepada pemain OTT global, dengan menerapkan beberapa regulasi, dimana regulasi tersebut tidak merugikan Indonesia. Nonot mengibaratkan aturan itu sebagai penjaga broadband.

"Jadi, perlu ada penjaga atau satpam broadband. Badan Cyber Nasional bisa menjadi salah satunya. Itu opsi dari berbagai pilihan," ungkap Nonot.

Seperti diketahui, broadband sudah menjadi agenda prioritas dalam pembangunan infrastruktur koneksi internet di Tanah Air, melalui Rencana Pita lebar Indonesia (RPI). Program tersebut sudah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya