Asap Kiriman Pengaruhi Penerbangan di Padang

VIVAnews - Kabut asap yang menyelimuti Kota Padang dan berbagai daerah di Sumatera Barati semakin menebal dan mendekati jarak pandang berbahaya bagi lalu lintas transportasi udara. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Tabing Padang mendeteksi kabut asap merupakan kiriman dari provinsi tetangga.

"Menurut pantauan, kabut asap berasal dari Riau dan Jambi dan di Sumbar sendiri tidak terpantau adanya titik api," kata Kepala Observasi dan Informasi BMKG Padang Amarizal, pada VIVAnews, Selasa, 2 Juni 2009.

Menurut catatan BMKG Padang, jumlah titik api di Sumatera pagi ini menunjukkan kurva meningkat dari hari sebelumnya. Saat ini terdeteksi sebanyak 22 titik api di Sumatera yang pada hari sebelumnya hanya terpantau sebanyak 6 titik api. Titik api tersebut berada di Provinsi Jambi dan Riau.

Akibat kabut asap kiriman tersebut, jarak pandang berkisar antara 4 sampai 5 kilo meter. "Meskipun cukup berisiko bagi penerbangan tapi belum membahayakan," ujar Amarizal. Secara tekhnis, penerbangan akan terganggu jika jarak pandang berada di bawah 3 km.

Sejauh ini, hujan ringan yang terjadi di beberapa daerah Sumbar sedikit mengurangi polusi udara yang ditimbulkan akibat kabut asap dari kebakaran hutan. Hanya saja, ujar Amarizal, situasi tersebut tidak akan berpengaruh banyak bagi Sumbar jika di daerah sumber kabut asap tidak terjadi hujan.

Laporan: Eri Naldi | Padang

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024