Ponsel Pintar Bisa Deteksi Parasit dalam Darah

Ponsel yang dimodifikasi untuk bisa mendeteksi darah
Sumber :
  • BBC

VIVA.co.id - Sebuah perusahaan teknologi kesehatan berhasil menciptakan smartphone yang berfungsi sebagai pemindai darah. Ponsel pintar itu bisa secara otomatis mendeteksi parasit yang memenuhi sampel darah.

Proses ini menggunakan campur tangan sebuah sistem bernama CellScope, yang memindai tetesan darah. Lalu, sebuah aplikasi akan secara otomatis menganalisa adanya gerakan parasit dalam sampe darah tersebut.

Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Science Translational Medicine. Tulisan dalam jurnal itu menggambarkan uji coba kecil yang berhasil dilakukan di Kamerun. Para ahli memprediksi, jika temuan ini akan menjadi dasar untuk menanggulangi penyakit di daerah tropis.

Di wilayah tersebut, sebelumnya pernah dilakukan pemberantasan terhadap dua penyakit berbahaya, kebutaan dan kaki gajah. Namun, pengobatannya ditangguhkan, karena dianggap bisa fatal bagi sebagian orang. Salah satunya adalah pengobatan dengan obat ivermectin. Pengobatan itu bisa berakibat fatal pada pasien yang memiliki kandungan cacing Loa loa. Cacing dalam tubuh itu bisa merangkak ke permukaan mata.

Upaya Kloning Mammoth Sudah Masuk ke Tahap Awal

Untuk itu, sebelum pengobatan dilakukan, pasien harus dipindai terlebih dahulu. Perangkat ini dipercaya akan sangat berguna dalam penyembuhan kedua penyakit itu.

Tim peneliti yang berhasil menemukan sistem itu adalah gabungan ilmuwan dari University of California, Berkeley, dan National Institute of Health, Amerika. Mereka menggunakan ponsel pintar yang dimodifikasi untuk melakukan proses pemindaian secara otomatis. (asp)

"Dengan satu sentuhan layar, perangkat itu akan menggerakkan sampel, menangkap gambar dalam format video dan secara otomatis menganalisanya. Ketimbang berusaha mengidentifikasi bentuk cacing atau virus, software dalam smartphone itu meneliti gerakannya," ujar salah satu peneliti yang bernama Prof. Daniel Fletcher, seperti dikutip dari BBC, Kamis 7 Mei 2015.

Dalam uji coba di Kamerun, peneliti mengklaim hasilnya sukses. Mereka pun berencana untuk mengadakan uji coba lanjutan melibatkan 4.000 orang.

Jika berhasil, perangkat ini diharapkan tidak hanya akan digunakan untuk menganalisa parasit, cacing atau virus pada penyakit kebutaan dan kaki gajah, tapi juga bisa untuk menentukan pengobatan yang tepat bagi pasien. Baik untuk TBC, malaria, atau penyakit lainnya akibat parasit.

Api jenis baru

Begini Rupa Api Jenis Baru

Api jenis baru ini biru cenderung ungu.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016