Sumber :
- ANTARA/Agus Bebeng
VIVA.co.id
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT Star Energy agar pipa gas uap yang ada di wilayah Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, untuk dipindahkan.
Hal tersebut, karena kondisi tanah di Pengalengan tidak menguntungkan untuk pipa gas uap.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Polda Jabar Temukan Penyebab Longsor Pangalengan
Baca Juga :
Evakuasi Korban Longsor Bandung Resmi Dihentikan
Hal tersebut, karena kondisi tanah di Pengalengan tidak menguntungkan untuk pipa gas uap.
Baca Juga :
BNPB: Korban Tewas Longsor Bandung Jadi 5 Orang
"Harus lah pipanya direlokasi. (Tanah di sana), kan labil. Kalau tidak (direlokasi), nanti kena longsor lagi," kata Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu 6 Mei 2015.
Rida mengatakan, Kementerian ESDM sudah mengirimkan tim ke lokasi bencana untuk mencari tahu penyebab longsor, mengevaluasi keberadaan pipa gas, dan kemungkinan merelokasi warga.
"Pipa gas harus di jalur yang aman dan stabil," kata dia.
Untuk itu, kementerian juga berdiskusi dengan Star Energy guna membicarakan masalah relokasi pipa. "Tim ini harus berdiskusi dengan pihak Star Energy untuk memilih rute baru pipa, selain menangani korban longsor," ujar dia. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Harus lah pipanya direlokasi. (Tanah di sana), kan labil. Kalau tidak (direlokasi), nanti kena longsor lagi," kata Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu 6 Mei 2015.
