Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Pengusaha mengeluhkan tingginya suku bunga pinjaman bank untuk industri. Bahkan, suku bunga pinjaman untuk industri lokal di Indonesia kalah jauh dari negara-negara ASEAN.
"Perbankan (di Indonesia) memberikan lending rate yang masih cukup tinggi, yaitu 12 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani, dalam acara "Seminar Pembiayaan Investasi di Bidang Industri" di Menara Bidakara, Jakarta, Selasa 5 Mei 2015.
Baca Juga :
Jokowi Geram Bunga Pinjaman Masih Tinggi
"Perbankan (di Indonesia) memberikan lending rate yang masih cukup tinggi, yaitu 12 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani, dalam acara "Seminar Pembiayaan Investasi di Bidang Industri" di Menara Bidakara, Jakarta, Selasa 5 Mei 2015.
Baca Juga :
Bank Mandiri Siap Turunkan Bunga Kredit
Rosan mengatakan bahwa angka suku bunga pinjaman di Indonesia kalah dari negara-negara di ASEAN, seperti Thailand dan Malaysia. Suku bunga pinjaman untuk industri di Thailand sebesar 6,5 persen, di Filipina 5,5 persen, di Singapura 5 persen, dan Malaysia 4,5 persen.
Bahkan, suku bunga pinjaman untuk industri di Indonesia jauh lebih tinggi daripada di Korea Selatan yang sebesar 4,2 persen.
"Kami membutuhkan alternatif pembiayaan untuk bidang industri yang bersifat lebih rendah dan berjangka lebih panjang," kata dia.
Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto, juga mengatakan hal yang sama. Pengusaha pun meminta agar pemerintah membuat lembaga pembiayaan bagi industri.
Saat ini, menurutnya, suku bunga pinjaman bank dirasakan sangat tinggi dan pembiayaannya bersifat jangka pendek. Suryo mengklaim, hal ini mendorong utang luar negeri swasta membengkak dan nilai tukar rupiah tertekan.
"Semoga pembentukan lembaga pembiayaan industri tidak bersifat retorika dan pembiayaannya berjangka panjang," kata dia. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Rosan mengatakan bahwa angka suku bunga pinjaman di Indonesia kalah dari negara-negara di ASEAN, seperti Thailand dan Malaysia. Suku bunga pinjaman untuk industri di Thailand sebesar 6,5 persen, di Filipina 5,5 persen, di Singapura 5 persen, dan Malaysia 4,5 persen.