China Benteng dan Pembantaian 10 Ribu Orang Tionghoa

Sembahyang Imlek Warga Tionghoa
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Di kawasan Tangerang, Provinsi Banten, dikenal nama China Benteng. Jika orang China pada umumnya berkulit putih atau kuning, China Benteng justru sebaliknya.

Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI

Mereka dikenal berkulit hitam atau gelap, jagoan bela diri, dan hidupnya miskin. Sebagian besar China Benteng hidup sebagai petani, peternak, nelayan, dan pengayuh becak.

Nenek moyang China Benteng Tangerang diduga datang 300 tahun silam dari Hokkian. Asal-usul kata China Benteng tidak terlepas dari kehadiran Benteng Makassar. Benteng yang dibangun pada zaman kolonial Belanda itu --sekarang sudah rata dengan tanah-- terletak di tepi Sungai Cisadane, di pusat Kota Tangerang.

Banyak orang China Tangerang yang kurang mampu tinggal di luar Benteng Makassar. Mereka terkonsentrasi di daerah sebelah utara, yaitu di kawasan Sewan dan Kampung Melayu. Mereka berdiam di sana sejak tahun 1700-an. Dari sana lah muncul, istilah "China Benteng".

“Tapi, sekarang sulit mencari China Benteng yang asli. Di Sewan cuma ada 3-4 orang. Sedangkan yang lain sudah lama melakukan pernikahan dengan warga asli Tangerang. Jadi mereka  berbaur dengan penduduk,” kata H.M. Yusuf, mantan kepala Desa Kedaung Wetan, Kecamatan Batu Ceper, Tangerang. Wilayah ini termasuk kawasan Sewan yang terdapat China Benteng.

HM Yusuf

Pria Ini Sampaikan Kemerdekaan Indonesia ke Dunia

HM Yusuf, mantan kepala Desa Kedaung Wetan, Batu Ceper, Tangerang. Kedaung Wetan merupakan tempat tinggal Cina Benteng. (VIVA.co.id/Dody Handoko)

Tahun 1740, terjadi pemberontakan orang China menyusul keputusan Gubernur Jenderal Valkenier untuk menangkapi orang-orang China yang dicurigai. Mereka akan dikirim ke Sri Lanka untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan milik VOC. Pemberontakan itu dibalas serangan serdadu kompeni ke perkampungan-perkampungan China di Batavia (Jakarta saat ini).

Sedikitnya 10.000 orang tewas dan sejak itu banyak orang China mengungsi mencari tempat baru di daerah Tangerang, seperti Mauk, Serpong, Cisoka, Legok, dan bahkan sampai Parung di daerah Bogor. Itu lah sebabnya banyak orang China yang tinggal di pedesaan di pelosok Tangerang --di luar pecinan di Pasar Lama dan Pasar Baru. (Baca selengkapnya:

Masyarakat China Benteng sudah berakulturasi dan beradaptasi dengan lingkungan dan kebudayaan lokal. Dalam percakapan sehari-hari, misalnya, mereka sudah tidak dapat lagi berbahasa China. “Logat bicara mereka bahkan sudah sangat Sunda pinggiran bercampur Betawi,” kata Yusuf.

Meski demikian, masyarakat China Benteng masih mempertahankan dan melestarikan adat istiadat nenek moyang mereka yang sudah ratusan tahun. Ini terlihat pada tata cara upacara perkawinan dan kematian. Salah satunya tampak pada keberadaan "Meja Abu" di setiap rumah orang China Benteng.

10 Kisah Urban Legend Paling Terkenal dari Asia
Skesta arwah

Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol

Aneh tapi nyata, namun begitulah faktanya.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2016