Seri Walisanga: Putri China Hamil Gara-gara Tebakan Sunan

Ilustrasi Walisanga
Sumber :
  • Wikipedia

VIVA.co.id - Sering kali terjadi kerancuan antara nama Fatahillah dengan Syarif Hidayatullah yang bergelar Sunan Gunung Jati. Orang menganggap Fatahillah dan Syarif Hidayatullah adalah satu, tetapi yang benar adalah dua orang. Syarif Hidayatullah cucu Raja Padjajaran adalah seorang penyebar Islam di Jawa Barat yang kemudian disebut Sunan Gunung Jati.

Sementara itu, Fatahillah adalah seorang pemuda Pasai yang dikirim Sultan Trenggana membantu Sunan Gunung Jati berperang melawan Portugis. Bukti bahwa Fatahillah bukan Sunan Gunung Jati adalah makam dekat Sunan Gunung Jati, ada tulisan Tubagus Pasai adalah Fathullah atau Fatahillah atau Faletehan menurut Lidah Orang Portugis.

Sekitar tahun 1479, Sunan Gunung Jati pergi ke daratan China dan tinggal di daerah Nan King. Di sana ia digelari dengan sebutan Maulana Insanul Kamil.

Dengan mengajak masyarakat China agar tidak makan daging babi yang mengandung cacing pita, dan giat mendirikan salat lima waktu, maka orang yang berobat kepada Sunan Gunung Jati banyak yang sembuh, sehingga nama Gunung Jati menjadi terkenal di seluruh daratan China.

Di negeri naga itu, Sunan Gunung Jati berkenalan dengan Jenderal Ceng Ho dan sekretaris kerajaan bernama Ma Huan, serta Feis Hsin, ketiga orang ini sudah masuk Islam. Pada suatu ketika Sunan Gunung Jati berkunjung ke hadapan kaisar Hong Gie, pengganti kaisar Yung Lo dengan puteri kaisar yang bernama Ong Tien.

Menurut versi lain yang mirip sebuah legenda, sebenarnya kedatangan Sunan Gunung Jati di negeri China adalah karena tidak sengaja. Pada suatu malam, Sunan Gunung Jati hendak melaksanakan salat tahajjud. Ketika hendak salat di rumah, tetapi tidak khusu', Sunan lalu salat di masjid, di masjid juga belum khusu’.

Sunan Gunung Jati heran, padahal bagi para wali, salat tahajjud itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kemudian, Sunan Gunung Jati salat di atas perahu dengan khusu'. Bahkan dapat tidur dengan nyenyak setelah salat dan berdoa.
 
Ketika terbangun, Sunan Gunung Jati kaget. Daratan Pulau Jawa tidak tampak lagi. Tanpa sepengetahuannya, Sunan telah dihanyutkan ombak hingga sampai ke negeri China. Di negeri China, Sunan membuka praktik pengobatan. Penduduk China yang berobat disuruhnya melaksanakan salat. Setelah itu mereka sembuh.

Makin hari namanya makin terkenal, Sunan Gunung Jati dianggap sebagai sinshe yang berkepandaian tinggi. Kemudian, terdengar oleh kaisar. Sunan Gunung Jati dipanggil ke istana, kaisar hendak menguji kepandaiannya. Sebagai tabib, dia pasti dapat mengetahui mana seorang yang hamil muda atau belum hamil.

Dua orang putri kaisar disuruh maju. Seorang di antara mereka sudah bersuami dan sedang hamil muda atau baru dua bulan. Sementara itu, yang seorang lagi masih perawan, namun perutnya diganjal dengan bantal sehingga tampak seperti orang hamil.

Cerita Bung Karno Jadi Model Patung Bundaran HI

Sementara itu, yang benar-benar hamil perutnya masih kelihatan kecil, sehingga tampak seperti orang yang belum hamil.

“Hai tabib asing, mana di antara putriku yang hamil?” tanya Kaisar.

Sunan Gunung Jati diam sejenak. Ia berdoa kepada Allah. “Hai orang asing mengapa kau diam? Cepat kau jawab!” teriak kaisar China.

“Dia!,” jawab Sunan Gunung Jati sembari menunjuk putri Ong Tien yang masih perawan.

Kaisar tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban itu. Demikian pula seluruh balairung istana kaisar.

Namun, kemudian, tawa mereka terhenti, karena putri Ong Tien menjerit keras sembari memegangi perutya. “Ayah! Saya benar-benar hamil!”

Maka gemparlah seisi istana. Ternyata bantal di perut Ong Tien telah lenyap entah ke mana. Sementara itu, perut putri cantik itu benar-benar membesar seperti orang hamil.

Skesta arwah

Kisah Pelukis Arwah Si Manis Jembatan Ancol

Aneh tapi nyata, namun begitulah faktanya.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2016