- Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id
VIVA.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Training of Trainers (ToT) kepada 40 orang dari 12 Lembaga Jasa Keuangan (LJK). Hal ini bertujuan agar LJK mempunyai pemahaman dan persepsi yang sama demi menambah target konsumen dalam menggunakan akses layanan keuangan mikro.
"Untuk pemasarannya, ini dilakukan ToT supaya mereka memiliki struktur definisi yang baik, sehingga semua lembaga keuangan ini, pegawainya aktif, jadi perlu untuk samakan persepsi," ujar anggota Dewan Komisioner OJK, Kusumaningtuti S Soetiyono, di Menara Merdeka, Jakarta, Selasa, 28 April 2015.
Dia menjelaskan, juga akan ada perbaikan dan evaluasi dari sistem layanan keuangan mikro itu sendiri.
"Jadi strategi kita yang pertama akan memperbaiki fitur supaya bisa dikemas dalam bentuk one stop shoping agar nasabah mikro bisa menabung, memliki proteksi asuransi mikro, reksa dana mikro, pembiayaan mikro dan cicilan emas. Dan juga untuk pemasaran ini, akan kita tingkatkan pemahaman dari pemasar ini sendiri," ujarnya.
Kusumaningtuti berharap dengan adanya kegiatan ToT ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada tenaga pemasar sehingga dapat berbagi pengetahuan dengan tenaga penjual lainnya di masing-masing LJK.
"Dan terpenting terciptanya kesamaan persepsi dalam implementasi laku mikro di masing-masing LJK," ucapnya.
ToT ini dihadiri oleh 40 orang tenaga pemasar dari 12 LJK yang mengikuti uji tahap pertama pelaksanaan laku mikro. Adapun LJK yang ikut serta adalah dari Bank Nasional Indonesia, Bank Muamalat Indonesia, Bank Central Asia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, BPD Jawa Barat & Banten, Bank Syariah Mandiri, PT Pegadaian, PT Panin Asset Management, Bank Danamon, Bank Sinarmas dan Bank Panin.
Sukseskan Tax Amnesty, OJK Perlonggar Syarat Modal Sekuritas
OJK akan beri rekomendasi pelonggaran syarat ke Kementerian Keuangan.
