Pemakaman Remaja Kulit Hitam AS Berakhir Ricuh

Suasana di Baltimore paska kerusuhan
Sumber :
  • REUTERS/Sait Serkan Gurbuz
VIVA.co.id
2-3-1969: Militer Soviet dan China Terlibat Baku Tembak
- Tindak kerusuhan yang dipicu masalah diskriminasi ras kembali meletus di Amerika Serikat. Pada Senin kemarin, 15 petugas polisi terluka akibat dilempari batu, tongkat dan botol oleh pelaku yang diduga pelajar SMA.

KTT AS-ASEAN, Pertemuan Besar Bermakna Ganda

Kantor berita
Intelijen AS Sebut Anggota ISIS Makin Berkurang
Reuters , Senin, 27 April 2015 melansir, tindak kerusuhan itu terjadi usai upacara pemakaman pemuda kulit hitam, Freddie Gray. Semula kericuhan hanya terjadi di sekitar kediaman Gray, namun kemudian meluas hingga ke wilayah Baltimore Barat. Menurut laporan Reuters, kerusuhan ini merupakan tindak demonstrasi kekerasan terparah yang terjadi, usai pembakaran dan penembakan di Ferguson, Missouri, tahun lalu.

Petugas pemadam kebakaran berpacu dengan waktu pada Senin malam kemarin untuk memadamkan api, termasuk kebakaran yang melalap sebuah gereja tua di bagian timur Baltimore. Polisi juga mengatakan selain pembakaran, pelaku juga menjarah dan menyerang beberapa petugas keamanan.


Pelaku menjarah toko minuman alkohol, obat-obatan, sebuah pusat perbelanjaan dan mengambil uang tunai. Mereka juga menghancurkan jendela-jendela mobil yang berada di hotel-hotel besar.


Pelaku malah memotong selang pemadam kebakaran di saat personel mereka tengah berjuang memadamkan api di sebuah toko obat yang telah dibakar.


Melihat situasi yang tidak kondusif, maka Gubernur Negara Bagian Maryland, Larry Hogan, menyatakan keadaan darurat dan mengirimkan pasukan garda nasional. Akibat tindak kekerasan itu, sebanyak 27 orang ditahan dan sekolah-sekolah di wilayah tersebut akan ditutup pada hari ini.


Sementara, Walikota Stephanie Rawlings-Blake mengeluarkan aturan adanya jam malam di seluruh area Baltimore yang dimulai malam ini. Jam malam dimulai pada pukul 22.00 waktu setempat hingga 05.00. Namun, aturan tersebut tidak berlaku bagi warga yang bekerja di bidang medis dan keadaan darurat.


Blake menjelaskan sebelumnya, Baltimore telah menerapkan jam malam bagi para pemuda yang berusia di bawah 14 tahun. Mereka sudah harus berada di rumah mulai pukul 21.00. Sementara, untuk remaja usia 14 hingga 16 tahun, jam malam dimulai pukul 22.00


Blake menjanjikan akan menahan siapa pun pihak yang bertanggung jawab atas tindak kerusuhan tersebut.


"Apa yang kita lihat malam ini sangat menganggu ketertiban publik. Terlalu banyak orang yang telah menghabiskan waktunya untuk membangun kota ini hanya untuk dihancurkan oleh para penjahat dan menghancurkan pula apa yang telah kita perjuangkan bersama," ungkap Blake dan dikutip stasiun berita
CNN.


Dalam sebuah video, terlihat polisi anti huru hara yang tengah berlindung di balik kendaraan lapis baja. Sementara, di saat bersamaan pengunjuk rasa melempari mereka dengan batu.


Publik di Baltimore geram terhadap peristiwa kematian Gray. Sebab, dia tewas saat tengah ditahan oleh polisi. Beberapa hari sebelumnya kemarahan publik masih ditunjukkan dengan aksi protes secara damai.


Namun, pada Senin kemarin situasi berubah. Blake menyebut pelaku sebagai para penjahat. Dia menambahkan, kericuhan yang terjadi pada Senin kemarin tidak ada kaitannya dengan protes terhadap kebrutalan polisi.


Keluarga Gray pun turut bersuara dan mengecam aksi kekerasan yang terjadi di seluruh area Baltimore usai pemakaman digelar.


"Saya ingin kalian semua memperjuangkan keadilan bagi putera saya. Tapi, jangan lakukan hal itu di sini," ungkap Ibu Gray kepada jurnalis.


Penolakan juga disampaikan oleh saudari kembar Grey, Fredericka. "Saya kira, tindak kerusuhan ini bukan untuk Freddie. Kericuhan ini keliru," kata dia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya