Sosiolog: Legalkan Pelacuran, Ahok Salah Kaprah

Ilustrasi prostitusi
Sumber :
  • REUTERS/Christian Hartmann

VIVA.co.id - Ide Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama untuk melegalkan praktik pelacuran di Jakarta dinilai salah kaprah. Hal ini disampaikan Sosiolog Universitas Nasional, Nia Elvina.

Alasan Chandrika Chika dan Teman-teman Pakai Narkoba Cuma Buat Senang-senang

Kata Nia, ide Ahok, sapaan Basuki, membuat sertifikat untuk penjaja seks dan melegalkan apartemen untuk dijadikan lokasi esek-esek bukanlah cara menyelesaikan masalah prostitusi terselubung ibu kota.

"Ide Ahok itu tidak menyelesaikan masalah karena tidak menyentuh akar rumput dari sebuah masalah," ujar Nia, Selasa 28 April 2015.

Menurut Nia, akar dari prostitusi adalah faktor ekonomi. Jika Ahok ingin menghentikan kegiatan haram itu, maka yang harus dilakukan Ahok adalah menyiapkan lapangan pekerjaan.

"Ya kasih pelakunya lapangan pekerjaan, mereka itu mau nyari makan. Sedangkan masyarakat menolak profesi mereka, ya tugas pemerintah sediakan lapangan kerja buat mereka," ujar Nia.

Nia menuturkan, jika pemerintah melakukan penyuluhan dan memberikan pekerjaan, maka secara perlahan praktik esek-esek itu akan tereduksi.

"Merazia, menutup praktiknya tanpa solusi, hanya akan menaikkan image pemerintah. Karena setelah itu pasti akan berulang lagi," ujar Nia.

Nia mencotohkan, di Korea Selatan, para wanita-wanita tua juga melacurkan diri demi mencari nafkah. Maka dari itu, pokok masalah dari prostitusi itu adalah faktor ekonomi.

"Namun melegalkan prakteknya bukanlah solusi, karena tentu akan mendapat kecaman keras dari masyarakat." (ase)

Angin Segar untuk Startup Pemula
Gubernur DKI Basuk Tjahaja Purnama

Ahok Kapok Wacanakan Legalisasi Prostitusi

"Itu sekarang lagi jadi urusan polisi."

img_title
VIVA.co.id
12 Mei 2015