Legislator PDIP: Pemerintah, Hati-hati dengan Pertalite

Premium habis - Kelangkaan BBM
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVA.co.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Wuryanto, menilai rencana pemerintah mengganti bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dengan pertalite akan berdampak kepada banyak sektor.

Premium Mulai Dihapus dari Pasaran

Ia mengingatkan, pemerintah berhati-hati sebelum mengganti premium, karena masyarakat dan infrastrukturnya belum siap.

"Saya ingatkan, pemerintah hati-hati jangan tergesa-gesa. Kalau premium dihilangkan, sama saja menaikkan BBM secara diam diam," katanya di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin 27 April 2015.

Bambang, yang merupakan legislator PDIP, menjelaskan bahwa dengan mengganti premiun dengan pertalite akan berdampak banyak. Di antaranya, berdampak pada banyak sektor perekonomian, terutama masyarakat di tingkat basis.

"Premium harganya Rp7.400, pertalite sekitar Rp8.200. Ada kenaikan harga dan dampaknya multiefek ke banyak sektor," katanya.

Kebijakan itu juga akan berpengaruh pada pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Berdasarkan catatannya, ada 5.200 SPBU di seluruh Indonesia. Mereka harus mengubah spesifikasi alat pada SPBU, agar bisa menjual Pertalite.

"Apa pengusaha SPBU mau begitu saja. Banyak perubahan yang harus mereka lakukan untuk menjual pertalite," katanya.

Perubahan itu juga dinilai akan menimbulkan rente baru. "Ini kita sedang lihat. Ada rente baru dalam pengolahan dan distribusi pertalite. Kebutuhan premium kita 15 juta barel setiap bulan. Kalau diganti pertalite, berapa triliun uangnya," kata Bambang.

Dia mempertanyakan, rencana kebijakan pemerintah terhadap industri perminyakan. Soalnya, produksi premium dari Pertamina mencapai 5,2 juta barel per bulan. Jumlah premium sebanyak itu belum dipastikan penyalurannya kalau diganti pertalite.

Perbedaan oktan dari kedua jenis BBM itu pun tidak terlalu jauh. "Premium, atau sering disapa Ron88, oktannya 88. Pertalite kan, oktannya 90. Apa perbedaan dua oktan ini semua harus diganti semua. Ini harus dikaji," katanya. (asp)

Konsumsi Pertalite di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Naik 55%
Dirjen Migas, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja.

Premium Mau Ditarik dari Pasaran, Ini Tahapannya

Tapi Menteri Arcandra belum mengetahui rencana ini.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016