Malnutrisi Bisa Rugikan Perekonomian RI

Anak-anak penghuni lingkungan kumuh di kota.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Rasio Ketergantungan di DKI Lebih Baik dari Daerah Lain
- Studi Bank Dunia menyebutkan bahwa sekitar 37,2 persen balita di Indonesia, mengalami stunting
Bambang: Bonus Demografi Bisa Percepat Pembangunan RI
(bertubuh pendek), akibat malnutrisi.
Bonus Demografi RI Terpusat di Tiga Wilayah

Padahal,
stunting
dapat mengurangi produktivitas seseorang di usia muda, dan meningkatkan risiko terkena penyakit tidak menular saat tua, atau disebut beban ganda
malnutrisi
.


Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Senin 27 April 2015, pada tahun 2020-2030, Indonesia akan memasuki masa, di mana adanya bonus demografi, yaitu penduduk produktif di rentang usia 15-64 tahun.


Namun, akibat beban ganda
malnutrisi
, bonus ini dapat berubah menjadi beban demografi.


Menurut Bank Dunia, transisi demografi Indonesia dapat terhambat, yaitu rasio penduduk usia tidak bekerja terhadap penduduk usia kerja akan menurun.


Jika tidak diatasi, dampak beban ganda malnutrisi juga dapat merugikan perekonomian Indonesia.


Kerugian akibat
stunting
dan malnutrisi diperkirakan setara dengan 2-3 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Kementerian Kesehatan menyebut bahwa dengan meningkatnya kasus penyakit tidak menular di Indoensia, pengeluaran pemerintah terkait jaminan kesehatan nasional turut meningkat.


Sebab itu, beban ganda malnutrisi jelas menjadi masalah bagi Indonesia dan memerlukan perhatian lebih.


Dalam data
budget in brief
Kementerian Keuangan, belanja pemerintah pusat dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2015 untuk fungsi kesehatan meningkat Rp3,1 triliun, atau menjadi Rp24,2 triliun dari angka sebelumnya pada APBN yaitu Rp21,1 triliun.


Fungsi kesehatan ini, antara lain untuk pembinaan upaya kesehatan rujukan, peningkatan ketersediaan obat publik dan perbekalan kesehatan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya