Gubernur Jatim Usul TKI ke Timteng Dihentikan Selamanya

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
Sumber :
  • VIVAnews/Tudji Martudji
VIVA.co.id
Kemlu RI: Hentikan Pengiriman TKI Sampai Revisi UU TKI Sah
– Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar pengiriman tenaga kerja Indonesia ke negara-negara di kawasan Timur Tengah dihentikan selamanya. Sebab TKI di sana tidak bisa mendapatkan keadilan dalam kasus tertentu, seperti kasus TKI yang terlibat pembunuhan dan harus dipancung di Arab Saudi.

KBRI Riyadh Pulangkan WNI yang Terancam Hukuman Mati

“Saya mengusulkan untuk ditutup total selamanya untuk TKI jalur informal yang ada di Arab Saudi. Di sana tidak ada regulasi tenaga kerja,” kata Gubernur kepada wartawan di Surabaya, Selasa, 21 April 2015.
Rekam Suami Selingkuh, Istri di Saudi Terancam Dibui


Gubernur menjelaskan, hukum pancung beberapa TKI di Arab Saudi tidak bisa dicegah oleh pemerintah Arab Saudi maupun Indonesia. Soalnya penerapan hukum qisas (balasan) bisa gugur apabila pihak keluarga korban mengampuninya.


Pada satu sisi, kata Gubernur, tidak ada ruang untuk keadilan bagi TKI karena tidak ada regulasi khusus tentang pekerja migran. Tetapi di sisi lain, pemerintah Indonesia wajib menghormati hukum di Arab Saudi.


Berbeda dengan hukum di negara-negara Asia Timur yang sebagian besar telah ada regulasi khusus tentang pekerja migran. Hukum itu cukup memberikan jaminan perlindungan atau keadilan jika mengalami masalah.


Sejak mencuatnya kasus hukum pancung terhadap TKI di Arab Saudi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengirim surat kepada Pemerintah Pusat yang ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja.


Surat itu berisi desakan kepada pemerintah Indonesia melobi pemerintah Arab Saudi agar membatalkan hukuman pancung. Pemerintah Indonesia sudah melobi tetapi tak ada hasil karena, berdasarkan hukum Arab Saudi, hukuman itu bisa dibatalkan manakala keluarga korban mengampuni atau diganti dengan sejumlah uang.


“Kalau keluarganya tidak mau diganti dengan uang, ya, tidak bisa,” katanya.


Sekarang, kata Soekarwo, hal yang terpenting adalah dorongan dari pemerintah di negara-negara Timur Tengah kepada keluarga korban pembunuhan agar bisa berkompromi. “Butuh perundingan antara Raja Arab dengan keluarga. Hukum di Arab semua terserah kepada keluarganya,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya