Pebisnis Asia-Afrika Kumpul, Kadin Mau Inisiasi Dewan Bisnis

Bendera negara peserta Konferensi Asia Afrika
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id
Alasan Pengusaha RI Belum Tertarik Sponsori Rio Haryanto
- Dalam rangkaian perhelatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menyelenggarakan Asian African Business Forum (AABS). Di sini, Kadin ingin menginisiasi Dewan Bisnis Asia-Afrika.

Bakmi Kadin, Legendanya Bakmi di Jogja

Hari ini, Selasa 21 April 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), rangkaian AABS akan digelar dengan mengambil tema
Kadin Sambut Positif Kabinet Ekonomi
revitalization of Asia Africa partnership for progress and prosperity .


Pada acara yang akan berlangsung dua hari itu, Kadin Indonesia akan menginisiasi pembentukan Asia-Africa Business Council sebagai lembaga untuk memantau serta menindaklanjuti pelaksanaan keputusan AABS.


“Setiap keputusan konferensi, kami ingin ada tindak lanjutnya secara konkret, terutama untuk sektor pengembangan bisnis kawasan Asia-Afrika,” katanya, ujar Noke Kiroyan, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Asosiasi yang juga Ketua Pelaksana AABS 2015.


Noke menjelaskan, untuk pertemuan AABS, pendaftaran peserta mencapai 700 orang. Meski demikian, panitia penyelenggara hanya menetapkan untuk 500 orang delegasi dari 45 negara Asia-Afrika.


Dia menuturkan, peserta terdiri dari para pimpinan pelaku usaha, kalangan pemerintah, dan para duta besar. Adapun pembahasan akan difokuskan pada sektor-sektor utama, yakni maritim, agribisnis, infrastruktur, perdagangan dan investasi.


Rencananya, AABS 2015 akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo serta menghadirkan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, sebagai pembicara kunci.


Selain itu, pembicara lainnya adalah para CEO dari Afrika dan Asia, seperti CEO Alibaba Group, Jack Ma, dari China. Sedangkan dari Indonesia, seperti Franky O. Widjaja (Sinar Mas Grup), Sri Dato Tahir (Mayapada Grup), Hidayat Nyakman (Petrokimia Gresik) dan Chairul Tanjung (Para Group).


Noke menilai, pertemuan ini sangat strategis bagi Indonesia untuk mempromosikan peluang bisnis dan investasi.


“Infrastruktur dan industri strategis kita harapkan bisa tersentuh investasi. Semoga ada realisasi setelah pelaksanaan acara ini,” katanya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya