Ahok Pilih Lestarikan Budaya Betawi Ketimbang Beli UPS

Balai Betawi Setu Babakan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyampaikan ucapan terima kasih atas dilaksanakannya parade seni Betawi bertajuk "Seniman Betawi Jangan Menangis" oleh Yayasan Benyamin Suaeb, Minggu, 19 April 2015.

Basuki yang biasa dipanggil Ahok itu mengatakan, Jakarta tidak boleh hanya fokus pada pembangunan gedung-gedung, namun juga pembebasan lahan yang antara lain berguna untuk pelestarian budaya.

"Bagaimanapun harus ada kombinasi. Ada sanggar budaya, tapi tidak ada tempat juga tidak akan jalan. Orang butuh tempat, tidak mungkin sanggar budaya bisa hidup kalau tidak ada tempatnya," kata Ahok.

Dia menegaskan bahwa perkampungan Betawi Setu Babakan, harus tetap menjadi pusat budaya Betawi. Pemprov DKI, kata Ahok, siap membeli lahan di Setu Babakan, agar tidak berubah menjadi gedung-gedung.

Itu demi menjaga kebudayaan Betawi tetap berada di Jakarta. Ahok mengaku sudah membicarakan hal ini pada Dinas Pariwisata DKI dan Wali Kota Jakarta Selatan.

Cuma Ali Sadikin Gubernur yang Sayang Budaya Betawi

"Kalau kita harus beli lahan di Setu Babakan ini. Tidak apa kita habiskan Rp1-2 miliar untuk beli tanah ini. Kita harus dorong jadi pusat budaya Betawi tempo dulu. Selain bisa jadi tempat wisata, juga menambah ruang terbuka hijau dan resapan air," kata Ahok.

Ahok mengaku terkejut mengetahui bahwa tanah di Setu Babakan masih berstatus sewa. "Gila banget kan, itu masih sewa. Kita baru bisa menguasai 30 hektare, sama danau paling 60 hektar," ujar Ahok.

Padahal kata Ahok, ada 289 hektar lahan di Setu Babakan. "Kita harus miliki seluruhnya. Ngapain kita sewa, daripada beli UPS atau USB, ya mending kita beli tanah," kata Ahok.


Sepotong Ikan Gabus, Tanda Anak Gadis Sudah Dilamar
Silat Betawi sedang upaya pelestarian

Silat Betawi Terancam Punah?

300 aliran silat sebenarnya dimiliki oleh Betawi.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016