- REUTERS/Handout via Reuters
VIVA.co.id - Tim advokasi terpidana mati narkoba asal Brazil Rodrigo Gularte mengklaim kliennya mengidap gangguan kejiwaan sejak awal, bahkan sejak Rodrigo berusia 10 tahun.
Kepada kuasa hukumnya, saudara Rodrigo bahkan mengklaim Rodrigo hanya tahu jika dirinya akan segera dipulangkan atau diekstradisi ke Brasil. Rodrigo tidak tahu bila sedang menunggu eksekusi mati.
“Kami ada data dari 1982 sampai data terbaru, bahwa Rodrigo memang punya gangguan kejiwaan sejak dirinya berumur 10 tahun” ujar Ricky Gunawan, tim advokat Rodrigo Gularte dari LBH masyarakat.
Ricky mengatakan, ibu dari Rodrigo yang saat ini berada di Paraguay juga mengalami hal serupa, mengidap penyakit bipolar psikopatik.
Sedangkan saudara laki-lakinya Casio Gularte mengalami gangguan kejiwaan sejak tahun 1983 dan sampai saat ini masih menjalani perawatan dan pengobatan intensif.
Tak hanya itu, ujar Ricky, saudara perempuan Adriana Gularte pun mengalami depresif sejak tahun 1987.
Merujuk pada riwayat kejiwaan dari dokter yang ia terima, Ricky mengatakan, sejak tahun 1982 kliennya sudah mengalami gangguan kejiwaan.
Sampai tahun 1988, Rodrigo mengalami gangguan syaraf yang menyebabkan dirinya tidak memiliki kapasitas atau tidak bisa menilai konsekuensi dari tindakannya. Tahun 1996, Rodrigo baru dinyatakan mengidap bipolar psikopatik.
“Hal ini menunjukkan kondisi Rodrigo didasarkan pada riwayat keluarganya, bahwa ada gangguan riwayat genetik,” tuturnya di kantor Kontras, Jalan Borobudur 14 Menteng Jakarta Pusat, Minggu, 19 April 2015.
Berbekal riwayat kesehatan itu, tim advokat bakal melayangkan surat permohonan pengampuan kepada Pengadilan Negeri Cilacap atas Rodrigo Gularte yang menderita skizofrenia disorder dan biopolar psikopatik pada Rabu, 22 April 2015 esok.
Dalam proses itu, tim akan mengajukan saudara perempuan Rodrigo yakni, Angelita Muxfeldt untuk menjadi pengampun bagi terpidana berusia 42 tahun itu.
“Angelita sejak beberapa tahun silam konsisten merawat Rodrigo. Saat ini ia datang ke Indonesia untuk membantu dalam proses pengajuan permohonan pengampunan,” kata Ricky. (ase)
Haris Azhar Tolak Bergabung di Tim Investigasi Testimoni
Tim tersebut adalah bentukan Polri.
