Ahok: Saya Bangga Pakai Baju Khas Betawi

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaja Purnama atau Ahok.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Dalam acara pertunjukan Parade Seni Betawi bertajuk "Seniman Betawi Jangan Menangis" yang digelar Yayasan Benyamin Suaeb di perkampungan Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, Minggu 19 April 2015, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hadir dengan memakai pakaian tradisional Betawi.

Gubernur yang akrab disapa Ahok itu mengaku sangat bangga bisa mengenakan baju khas daerah yang kini menjadi tanggung jawabnya. Ahok bahkan menghendaki kewajiban berbusana Betawi di kalangan PNS dan jajarannya menjadi kebijakan yang bisa terus dilakukan.

"Banyak yang sudah dilakukan dari Pak Jokowi saat menjabat sebagai gubernur tentang baju khas Betawi ini. Sampai setiap hari Jumat, kami pakai baju khas Betawi untuk bekerja. Saya sangat bangga dan ini harus tetap berlanjut," ujar Ahok siang itu.

Ahok pun berseloroh, jika kelak sudah tak lagi menjabat, foto dirinya dengan busana khas Betawi yang perlu dipajang di deretan gubernur DKI.

Melansir dari laman www.Jakarta.go.id pakaian laki-laki Betawi biasa disebut Ujung Serong. Setelan yang biasa dipakai para pejabat daerah (demang) itu terdiri atas setelan jas tutup warna gelap, celana pantalon, dilengkapi kain batik yang dikenakan di sekitar pinggang yang ujungnya serong di atas lutut.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pemakaian pakaian ini dilengkapi dengan aksesori kuku macan, dan jam saku rantai. Tutup kepala liskol atau kopiah dan alas kaki sepatu pantofel turut mempermanis penampilan baju khas Betawi itu. Pakaian khas Betawi lainnya adalah baju koko putih lengkap dengan selendang yang setengah dikalungkan.

Terkait keberadaan perkampungan Betawi yang terletak di Setu Babakan, Jakarta Selatan, gubernur kelahiran Belitung Timur itu berharap agar perkampungan tradisional itu bisa dikelola dengan baik. Ia juga berpesan agar Setu Babakan jangan sampai "jatuh" ke pihak swasta.

"Kalau dijual lebih baik Pemprov yang beli, agar tetap kita jaga tempat ini sebagai tempat budaya Betawi. Karena, di mana lagi kita bisa melestarikan budaya Betawi ini. Jakarta tidak bisa cegah tuntutan zaman megapolitan," lanjut Ahok.

Dalam penutupan sambutannya siang itu, Ahok melakukannya dengan berpantun. Mengajak semua masyarakat untuk peduli dan memajukan budaya Betawi.

"Pergi ke Ciawi beli baju, baju dibeli dapatnya satu. Budaya Betawi pasti akan maju, kalau kita peduli dan bersatu," tutur Ahok. (art)

Ilustrasi Paspor

Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali

Saat ini, paspor semua pemeran dan kru, dengan total sekitar 30 orang, disita. Mereka juga saat ini tinggal di sebuah hotel sementara itu kasus ini sedang diselidiki.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024