Komplotan Pengutil Batu Akik Dibekuk di Madiun

Batu Akik Panca Warna Garut yang akan menjadi Suvenir KAA
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat
VIVA.co.id
Rp4 Miliar Hanya untuk Cendera Mata PON XIX Jabar
- Komplotan pengutil batu mulia di Pameran dan Kontes Batu Mulia Jawa Timur beraksi saat banyak pengunjung. Satu anggota komplotan tertangkap dengan barang bukti satu batu mulia Panca Warna yang berharga jutaan rupiah.

Batu Garut Suvenir PON XIX, Bernama 'Dasi Koboi'

Aksi komplotan pengutil batu mulia ini diketahui oleh korban Wanani, salah satu penjual di Pameran dan Kontes Batu Mulia Jawa Timur yang digelar di Halaman Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Madiun, Sabtu 18 April 2015.

“Mereka datang berempat, dan melihat-lihat batu yang saya jual. Mereka memanfaatkan kelengahan saya saat melayani pembeli lain,” ujar Wanani.

Percaya Batu Akik Pengganda Uang, Puluhan Juta Raib

Salah satu pelaku, lanjut Wanani, mengambil batu dan memberikan kepada temannya. “Tetapi saya melihat dan langsung saya laporkan satuan pengamanan pameran,” ujar Wanani.

Wanani belum bisa memastikan berapa jumlah batu mulia dagangannya yang telah berpindah tangan kepada pengutil.

Yoyok Suharmadi, ketua pameran menyatakan, satu batu mulia yang dicuri mencapai harga lebih dari Rp1 juta.

“Informasi dari satuan pengamanan, setidaknya ada 4 orang dalam komplotan ini. Kita hanya menemukan 1 barang bukti yang ada pada pelaku. Kalau pelaku lain yang bisa melarikan diri kita belum tahu berapa yang mereka bawa,” kata Yoyok.

Menampilkan pencuri akik.jpg

Salah satu pengutil batu mulia yang tertangkap (Adib Ahsani)

Untuk mengamankan pameran batu mulia tersebut, panitia menggandeng kepolisian dan satuan pengamanan BKPP.

“Ini memerlukan kewaspadaan, karena kita tidak tahu mana pengunjung dan pembeli dan mana yang ingin berbuat jahat,” kata Yoyok.

Pelaku yang diketahui bernama Gilang, warga Kelurahan Demangan Kecamatan Taman Kota Madiun, langsung dibawa ke Mapolresta Madiun, untuk dikembangkan guna menangkap pelaku lain yang melarikan diri.

Pameran tersebut diselenggarakan 16-19 April 2015.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya