VIVA.co.id - Direktur Keuangan PT Merck Tbk (berkode saham MERK), Bambang Nurcahyo mengatakan bahwa pihaknya berencana melakukan pemecahan nilai saham, atau biasa disebut stock split. Hal tersebut dilakukan, agar perdagangan saham perseroan yang saat ini masih didominasi institusi asing menjadi likuid.
"Langkah ini sedang kami diskusikan dengan pihak BEI (Bursa Efek Indonesia) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," ujarnya di kantor pusat Merck, Jakarta, Kamis 2 April 2015.
Sampai saat ini, katanya, harga saham emiten farmasi yang sudah mencatatkan sahamnya di BEI sudah tinggi mencapai level Rp145.000 per saham. Sedangkan, jumlah saham yang beredar di masyarakat (free float) sebesar 13 persen.
Ketika ditanya rincian rasio stock split yang akan dijalankan perseroan, Bambang tidak mau berbicara banyak. Namun, langkah aksi korporasi itu akan terlaksana di tahun ini.
"Kami laksanakan RUPSLB perseroan pada Juni, atau pertengahan tahun ini. Dalam RUPSLB, kita bicarakan rencana stock split, nanti juga akan kami publikasikan berapa rasio stock split-nya," tuturnya. (asp)
![vivamore="Baca Juga :"]
Merck Bangun Pabrik Rp370 Miliar di Indonesia
Ekspansi itu untuk penuhi suplai di kawasan Asia Tenggara.
