Siapa Lubitz, Pria Diduga Biang Kerok Jatuhnya Germanwinngs

Pesawat Airbus A320 milik maskapai Germanwings
Sumber :
  • REUTERS/Jan Seba

VIVA.co.id - Co-pilot pesawat Germanwings yang mengalami kecelakaan di Pegunungan Alpen, Prancis, Andreas Lubitz, diduga kuat sebagai biang kerok peristiwa nahas tersebut. Pesawat itu diketahui tengah mengangkut 150 penumpang, termasuk awak.

Seperti dilansir CNN, Sabtu 28 Maret 2015, data rekaman menyebutkan Lubitz secara sengaja menurunkan ketinggian pesawat saat pintu ruang kendali pesawat atau kokpit dikunci, sehingga kapten pilot tak dapat masuk dan menyebabkan kecelakaan pesawat pada Selasa 24 Maret 2015 lalu.

Banyak pihak menyayangkan minimnya tes kesehatan terhadap para pilot dan co-pilot. Sebab, Lubitz saat kejadian diduga tengah mengalami depresi berat hingga nekat melakukan hal tersebut.

Banyak analis mengatakan, sebaiknya setiap maskapai melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi pilot, atau paling tidak setiap enam bulan sekali, seperti halnya yang dilakukan Amerika Serikat, dimana Federal Aviation Administration (FAA) mewajibkan semua pilot melakukan pemeriksaan medis.

Pemeriksaan ini sebagian besar biasanya terfokus pada fisik sang pilot, namun dokter juga diminta mengajukan beberapa pertanyaan kesehatan seputar mental dasar mereka untuk mengetahui apakah sang pilot mengalami depresi atau sering mengonsumsi alkohol.

Selain itu, sang pilot juga diwajibkan memberitahukan masalah kesehatan yang dialami selama enam bulan setelah pemeriksaan untuk menunjukan penggunaan obat, khususnya obat depresi.

Sebelum Tewas, Kopilot Germanwings Sempat Temui 41 Dokter

Andreas Lubitz participates in the Frankfurt City Half-Marathon on March 14, 2010 in Frankfurt, Germany

Mengenal Lubitz

Andreas Lubitz selama ini tinggal di rumah orang tuanya di Montabaur, sebuah kota kecil dekat Frankfurt. Ayahnya bekerja di perbankan dan ibunya adalah seorang pemain organ di gereja.

Lubitz dikenal memiliki impian sebagai penerbang sejak kecil. Ia juga dilaporkan sebagai pelari yang tajam. Demikian dilansir BBC.

Gairah Lubitz untuk terbang menggejolak saat ia berusia 14 tahun. Saat itu, ia bergabung dengan klub glider LSC Westerwald di Montabaur. Dia kemudian belajar terbang di klub tersebut bersama ASK-21 dua kursi glider dan melanjutkannya sampai mendapatkan lisensi.

Pada tahun 2007, ia lulus dari sekolah tinggi dan diterima sebagai trainee Lufthansa pada tahun berikutnya. Ia kemudian mendaftar di sekolah pelatihan perusahaan di Bremen.

Pernah dirawat intensif

Para jaksa di Dusseldorf yang memeriksa dokumen medis yang ditemukan di rumah Lubitz tidak mengatakan jika ia sakit. Namun demikian, ada sebuah dokumen otoritas penerbangan yang menyarankannya untuk memeriksakan depresi dan penilaian berkelanjutan atas dirinya.

Surat kabar Bild melaporkan, Lubitz mungkin tengah melalui krisis kehidupan pribadi yang berat pada saat kecelakaan. Menurut laporan, gangguan itu disebabkan oleh masalah kejiwaan yang telah lama ia alami. Ia bahkan sempat mengulang beberapa latihan sebelum benar-benar masuk maskapai Germanwings.

Surat kabar itu mengatakan, Lubitz sebenarnya menderita depresi serius pada tahun 2009 saat tengah menjalani pelatihan pilot. Ia  bahkan harus mendapatkan perawatan selama satu setengah tahun. Saat itu, ia dianjurkan oleh dokter untuk mendapatkan pemeriksaan medis khusus yang teratur.

Prancis Buka Penyelidikan Terhadap Jatuhnya Germanwings

Dalam dokumen internal yang telah diserahkan oleh Aero Medical Center Lufthansa kepada pihak berwenang Jerman, tertera bahwa Lubitz tengah menderita depresi serius serta kecemasan ketika ia diskors dari pelatihan pilot.

Pada 2013 ia bergabung dengan Lufthansa, melalui anak usahanya, Germanwings. Awalnya, dia bekerja sebagai pramugara sebelum akhirnya memulai peran sebagai co-pilot.

Tugasnya ialah monitoring instrumen, berkomunikasi dengan pengawas lalu lintas udara dan berbagi kendali pesawat dengan kapten. Dia juga dapat mengarahkan pesawat saat pilot sedang istirahat, atau sedang jatuh sakit.

![vivamore="Baca Juga :"]

Germanwings Pulangkan Puluhan Jasad Penumpang Asal Jerman

[/vivamore]
Karyawan Germanwings menyalakan lilin

Asuransi Tuntut Nasabah Bayar Kerugian

Biasanya asuransi bayar klaim nasabah, kali ini beda.

img_title
VIVA.co.id
14 September 2015