Kemlu: 16 WNI Tertangkap di Turki Bukan Bagian Smailing Tour

Masjid biru atau Hagia Sophia di Istanbul, Turki/Ilustrasi.
Sumber :
  • REUTERS/Murad Seze
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Kementerian Luar Negeri RI memastikan ke-16 WNI yang tertangkap di kota Gaziantep, Turki pada 4 Maret lalu bukan bagian dari rombongan Smailing Tour yang sengaja memisahkan diri. Informasi itu diperoleh dari tim KBRI Ankara setelah menggelar pertemuan dengan pihak keamanan Turki.

Situasi Makin Memburuk, TKI di Suriah Kembali Dipulangkan

Demikian penjelasan juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir melalui pesan pendek kepada
Tinggal Enam hari, Keluarga Sandera Abu Sayyaf Khawatir
VIVA.co.id pada Jumat, 13 Maret 2015. Sebelumnya, sempat muncul dugaan belasan WNI itu adalah bagian dari rombongan biro perjalanan Smailing Tour yang sengaja memisahkan diri pada akhir Februari lalu.


Diplomat yang akrab disapa Tata itu menyebut, belasan WNI itu ditangkap oleh otoritas Turki saat hendak menyebrang ke Suriah. Namun, motif belasan WNI itu menyebrang ke Suriah belum diketahui.


"Mengenai motif merupakan bagian dari proses pendalaman dan investigasi yang akan dilakukan oleh tim dari Indonesia yang segera berangkat ke Turki," ujar Tata.


Dari data yang diperoleh Kemlu, ke-16 WNI yang ditangkap ini terdiri dari 1 laki-laki dewasa, 4 perempuan dewasa, 3 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. Dia menambahkan keberadaan 16 WNI lainnya yang merupakan bagian dari rombongan Smailing Tour masih belum ditemukan hingga saat ini.


Dugaan muncul belasan WNI itu hendak menyeberang ke Suriah, karena ingin bergabung dengan kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS).


Konfirmasi serupa sebelumnya telah disampaikan oleh Wakapolri Komjem Pol Badrodin Haiti ketika ditemui di Kompleks Istana Negara pada Kamis kemarin.


"Dulu 16 pakai Smailing Tour dan hingga saat ini belum ditemukan. Sekarang ada lagi yang ditahan oleh otoritas Turki, itu 16 orang. Ini yang sedang kita cari datanya," ujar Badrodin.


Informasi ini tentu akan membuat kecewa keluarga belasan WNI asal Solo dan Surabaya yang sebelumnya telah merasa lega karena anggota keluarga mereka ditangkap oleh otoritas Turki.


![vivamore="
Baca Juga
:"]







[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya