Kisah Hidup Mantan Penghuni Pulau 'Kematian' Nusakambangan

Benteng Karang Bolong di dalam hutan Nusakambangan
Sumber :
  • VIVA / Dwi Royanto
VIVA.co.id
Jaksa Agung: Haris Azhar, Sampaikan Dong Buktinya Apa?
- Nama Pulau Nusakambangan di perairan Cilacap, Jawa Tengah, selama ini memang terkesan menyeramkan bagi sebagian masyarakat.

Habibie Tolak Eksekusi karena Mati dan Lahir di Tangan Allah

Namun, tahukah sebenarnya pulau yang dijadikan lokasi penahanan para narapidana kelas kakap itu tidak seseram yang dibayangkan selama ini.
Keluarga Ikhlas Seck Osmane Dieksekusi Mati


"Saya rasa Nusakambangan adalah pulau yang menyenangkan bagi narapidana. Bayangkan saja, di pulau itu saya bisa pacaran," kata Anton Medan, mantan narapidana kelas kakap yang dua kali menghuni LP di Pulau Nusakambangan, saat berbincang dengan tvOne
, Kamis 5 Maret 2015.


Menurut Anton, saat ia masih menjalani pembinaan di Nusakambangan, pulau itu jauh dari kesan seram.


"Dulu di pulau ini ramai, kita bisa main ke mana saja. Penjaga masih tinggal di sana. Saya saja pacaran sama anak sipir," ujar Anton.


Meski dihuni kurang lebih 10.000 narapidana dengan masa hukuman terberat, kehidupan warga binaan tetap berjalan normal. Bahkan, warga binaan juga memiliki pekerjaan untuk dapat menghasilkan uang.



"Jarang ada yang
nganggur,
ada yang buat kaligrafi, gosok lemari dan gosok batu," kata Anton mengisahkan.


Bagi Anton, kesan menyeramkan Pulau Nusakambangan harus dirasakan warga binaan. Sebab, tidak seorang pun warga binaan yang dapat keluar dari pulau itu.


"Sepanjang sejarah, saya belum pernah dengar yang berhasil kabur dari pulau itu. Yang berusaha kabur banyak, tapi selalu gagal," ujar Anton.


Anton menuturkan, warga binaan yang berusaha melarikan diri biasanya warga binaan yang frustasi dengan masa hukumannya yang mayoritas di atas 15 tahun.


"Mau kabur jalan mana, ke selatan Pulau Christmas, Australia, ke barat ada laut Pangandaran, ke Cilacap banyak warga," jelasnya.


Selama berstatus warga binaan, baik Anton maupun warga binaan lainnya tidak pernah heboh ataupun takut jika ada warga binaan lainnya yang akan menjalani eksekusi mati.


"Tidak, biasa saja di dalam. Sudah biasa," katanya.


Saking nyamannya Pulau Nusakambang, Anton yang kini sudah terjun ke dunia pendakwah selalu rutin setiap bulannya bertamu ke pulau yang pernah menjadi tempat tinggalnya itu.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya