Menguak Pertemuan Rahasia Ruki dan Budi Waseso

Ilustrasi-Kampanye pemberantasan korupsi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Perwira Menengah Polda se-Indonesia Datangi KPK
- Malam menjelang pada Rabu 25 Februari 2015. Tiga pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji dan Adnan Pandu Praja, terlihat secara diam-diam memasuki ruang Bareskrim Polri.

Jokowi Naksir Johan Budi Sejak Lama

Ada pintu khusus yang menghubungkan langsung ketiga pimpinan KPK ini ke ruang Kabareskrim Budi Waseso. Sejumlah awak media yang sudah siaga semenjak siang pun kecolongan.
KPK-Polri, Kabareskrim: 'Sesama Bus Kota Tidak Mendahului'


Sepertinya, pokok bahasan yang dibahas memang penting. Sehingga memaksa ketiga pimpinan lembaga antirasuah ini terpaksa mengendap-endap dan merahasiakan pertemuan ini.

Belakangan, setelah merebak kabar pertemuan rahasia itu, Budi Waseso sepertinya agak gerah. Ia pun mengabarkan kepada publik, bahwa tidak ada yang spesial dengan pertemuan itu.


Ia juga memastikan pertemuan tertutup itu tak lebih sebagai bentuk koordinasi dengan KPK, perihal sebuah 'kasus besar' yang ditangani kepolisian.


Ia juga membantah bila pertemuan itu digelar rahasia. Menurutnya, pertemuan malam itu hanya kebetulan. Karena, Budi sebelumnya memang berkeinginan menyambangi KPK, namun karena pimpinan KPK juga akan menyambangi Bareskrim Polri, akhirnya pertemuan itu digelar di Mabes Polri.


"Nggak diam-diam, yang bilang itu siapa. Itukan diluar jam kantor karena beliau mau pulang, tadinya saya mau kesana, kata beliau nggak usah, karena beliau mau mampir ke tempat saya," ujar Budi, Jumat 27 Februari 2015.


Meski begitu, dibalik pertemuan itu tetap memunculkan sebuah kerahasiaan besar. Sebab, dalam pernyataannya Budi menyebut bahwa kepolisian kini sedang menggarap 'kasus besar'.


Perihal kasus itupun masih tertutup rapat oleh kepolisian dan KPK. Tak jelas, kasus besar apa yang sampai memaksa ada pertemuan rahasia antara petinggi KPK dan Polri.


"Sementara ini, kasus itu dalam penyelidikan saya, di kala kasus ini sudah mulai meningkat alat buktinya, saya akan sampaikan. Karena kasus ini akan diawasi oleh KPK," ujar Budi.


Gelagat aneh antara dua lembaga penegak hukum yang tengah berseteru ini, memang cukup mengusik. Sebab tak seperti biasanya, dua lembaga ini terlihat sering sowan dan duduk mesra.


Kritik atas gelagat mesra kedua lembaga ini, sudah beberapa kali diluncurkan oleh pemerhati dan aktivis. Salah satunya diluncurkan oleh Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti.


Ia berpandangan, bila kehadiran dua pimpinan KPK yang baru, Ruki dan Indriyanto, terkesan ikut berpartisipasi secara terselubung dalam melemahkan posisi KPK.


"Sejauh ini dua Plt Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki dan Indriyanto Seno Adji sudah ketahuan seperti yang kita curigai. Keberadaan mereka bukan dalam memperkuat KPK kalau tidak disebut menghambat adalah memperlemah KPK," kritik Rangkuti.


Ruki sendiri membantah keras bila keranjingan sowan dengan bertatap muka kepada sejumlah lembaga penegak hukum, adalah bagian dari upaya pelemahan KPK.


"Memangnya yang mendirikan KPK pertama emang siapa? Kan Taufiq Ruki dan kawan-kawan," kata Ruki di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 27 Februari 2015.


"Boleh saja, orang berpendapat begitu silakan saja. Orang bebas berpendapat, tapi gunakanlah akalĀ  sehat dalam menilai sikap orang. Salah satu pertimbangan Taufiq dipilih jadi Plt karena Taufiq adalah Ketua KPK yang pertama, yang tentu
sense belonging
-nya sangat tinggi pada KPK," tambahnya.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya