Latihan Ekstrem 16 Wanita Pasukan Damkar Surabaya

Latihan Ekstrem 16 Wanita Pasukan Damkar Andalan Kota Surabaya
Sumber :
  • Mohammad Zumrotul Abidin/Surabaya
VIVA.co.id
Dua Pekerja Tewas, Proyek Hotel Swiss Bell Dihentikan
- Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, memiliki pasukan khusus pemadam kebakaran yang diandalkan. Disebut khusus karena semua personelnya wanita. Dilatih khusus memadamkan api kapan pun dan di mana pun. Dinamai khusus pula dengan istilah Srikandi Baruna.

Identitas Dua Korban Tewas di Kebakaran Swiss-Belhotel

Kepala Dinas Kebakaran Kota Surabaya, Chandra Ratna Maria Oratmangun, mengklaim 16 personel Srikandi Baruna bukan wanita kemayu atau genit. Mereka digembleng atau dilatih dengan serangkaian latihan khusus agar siap menghadapi segala situasi.
Kebakaran di Swiss-Belhotel, Api Sulit Dipadamkan


Latihan standar untuk meningkatkan stamina sudah mereka lahap. Begitu juga latihan menempa mental dan keberanian, seperti simulasi menghadapi situasi tertekan dalam kondisi paling ekstrem. Ditambah latihan khusus mengatasi ketakutan pada ketinggian.

Chandra menyebut para personel Srikandi Baruna sebagai bonek (bondo nekat/hanya berbekal nekat), yang mengacu pada Bonek, nama/julukan suporter Persebaya Surabaya. “Mereka ini berani, bonek (bondo nekat) semua,” katanya di Balai Kota Surabaya, Jumat, 27 Februari 2015.


Srikandi Baruna, kata Chandra, dibentuk pada Mei 2012. Mereka akan berpartisipasi dalam acara Hari Pemadam Kebakaran Nasional pada 3 Maret 2015.


Dinas Kebakaran Kota Surabaya akan menampilkan mobil
ranger
kecil 500 liter yang biasanya dipakai untuk memadamkan kebakaran di lokasi sempit. Ditambah mobil
sky lift
. Mobil canggih nan gagah yang dilengkapi tangga setinggi 55 meter dan mampu menjangkau gedung hingga lantai 12 itu sangat diandalkan untuk menolong korban kebakaran yang terjadi di bangunan tinggi/gedung bertingkat.




Dalam peringatan Hari Pemadam Kebakaran Nasional nanti, akan ditunjukkan aksi dua simulasi pemadaman kebakaran. Simulasi pertama, yakni pemadaman kebakaran di permukiman padat penduduk dan simulai kedua adalah pemadaman kebakaran pada bangunan tinggi.


“Untuk simulasi pemadaman api di bagian atas sisi barat Balai Kota, Srikandi Baruna nanti akan menunjukkan keterampilan
vertical rescue
. Dengan mobil
sky lift
, korban akan diturunkan melalui selubung luncur. Ini memang sedikit ekstrem,” kata Chandra.


Ayu Sulistyowati (24 tahun), anggota Srikandi Baruna, yang akan melakukan pertolongan vertikal menggunakan mobil
sky lift
, mengaku siap menjalankan simulasi itu. Apalagi sejak pekan lalu, dia sudah melakukan latihan.


Rescue vertical
itu membutuhkan tenaga ekstra dan harus
safety
(prosedur keamanan). Juga harus menyiapkan tenaga untuk turun. Kalau tidak, biasa bisa muntah,” ujarnya.


Personel lain, Iswati (29 tahun), tak kalah semangat menyampaikan kesiapannya dalam simulasi pemadaman api di kawasan permukiman padat penduduk. Menurutnya, simulasinya nanti akan ada rumah yang terbakar di bagian depannya. Sementara pintunya terkunci dan korban berada di dalam rumah.


“Lalu tim
rescue
datang membuka paksa pintu. Kami akan pakai teknik pemadaman api sistem sprei, yakni mendorong api sampai ke titik pojok/sampai habis,” ujar Srikandi Baruna lulusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya itu.


Para Srikandi Baruna Dinas Kebakaran Kota Surabaya memang sudah terlatih. Tidak hanya kesiapan mental, mereka juga siap secara fisik. Setiap pekan, mereka rutin melakukan latihan baris-berbaris, senam dan juga diklat. Mereka membuktikan punya kemampuan yang tidak kalah dengan personel pria.


“Tidak hanya membantu dalam regu pemadaman, dengan adanya Srikandi Baruna ini juga banyak membantu penanganan pertolongan pertama gawat darurat dan penanganan sosial,” kata Chandra.



Baca berita lain:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya