SID: Aussie Tidak Bisa Hidup Tanpa Bali

Superman Is Dead
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Band punk rock asal Bali, Superman Is Dead bereaksi atas ancaman boikot warga Australia terhadap Bali, menyusul rencana eksekusi mati dua warga negaranya, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Melalui Fanpage Facebook, band pemilik single "Sunset di Tanah Anarki" menganggap rencana boikot warga Aussie terhadap Bali terlalu berlebihan.

"Kami tidak rasis terhadap apa pun. Sama sekali tidak. Tapi keinginan warga Australia memboikot terkait hukuman mati yang diberikan Indonesia terhadap WN Australia (yang tertangkap menyelundupkan narkotika), kami rasa berlebihan," tulis SID di akun Facebooknya.

Dengan nada keras, band dengan fans fanatik outsider dan lady rose ini sesumbar jika tanpa Australia, pariwisata Bali tetap bergeliat.

Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar

"Okelah, kami masih bisa mengerti jika Aussie menuntut keringanan hukuman, tapi sampai mengancam utk boikot Bali? Mereka pikir Bali tidak bisa hidup tanpa Aussie? Idiot. Yg ada malah kebalikannya, Aussie yg tidak bisa hidup tanpa Bali," tulis SID.

SID menyatakan, tidak ada pilihan bagi warga Australia untuk berlibur ke lokasi yang murah dan dekat serta mendapat sambutan hangat khas masyarakat Bali.

"Mereka tidak sadar Bali mulai muak dengan kelakuan sebagian turis Aussie yang sering seenaknya memperlakukan warga/budaya lokal. Mereka fikir dirinya raja dan semua bisa dibeli dengan dollar. Dan, Bali tidak perlu turis-turis sampah seperti itu!," kecam SID.

Kiriman yang di-posting pada Senin 16 Februari 2015 pukul 12.43 WITA itu sudah mendapat komentar 2.620, disukai (like) 49.984 dan dibagikan 3.728 oleh pengguna Facebook.

Menurut SID, selain orang Australia, Bali banyak dikunjungi turis dari negara lain seperti, Jepang, Tiongkok, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan berbagai negara Asia.

"Bali has very high numbers of tourist from countries other than Australia, including Japan, China, Rusia, USA, UK, Canada, New Zealand and all our Asian neighbours and can infact survive without Australian tourism," tulis SID di postingannya dalam bahasa Inggris.

SID mengimbau agar Australia mematuhi dan menghargai negara lain. Sama halnya ketika warga Indonesia bertamu ke Australia, warga Indonesia mematuhi hukum yang berlaku di Australia.

"Dan, kalian seharusnya melakukan hal yang sama ketika bertamu ke Bali. Bali tidak butuh sampah! Tidak ada negara yang butuh sampah. RESPECT! THAT'S WHAT WE ALL NEED!~SID," tutur SID dalam postingannya.

Baca juga:




5 Fakta Guillotine, Pisau Raksasa untuk Eksekusi Mati
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016