- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - BNI Syariah menargetkan pertumbuhan kredit mikro sebesar 15 persen di tahun 2018.
Menurut Direktur Utama BNI Syariah, Dinno Indiano, kredit mikro yang tumbuh dari 6,96 persen ke 15 persen akan difokuskan pada wilayah-wilayah pelosok di tanah air.
"Untuk mikro, kita tidak punya target dana. Meskipun, di pelosok, kita telah menghimpun dana Rp150 miliar dengan 40 ribu nasabah," ujarnya di Kantor BNI Syariah, Jakarta, Sabtu 31 Januari 2015.
Dinno mengungkapkan, total cabang mikro perseroan sebanyak 96 outlet memiliki status yang berbeda dengan kantor cabang reguler. Dari 96 oulet, jumlah di Pulau Jawa cuma sebanyak 20 outlet, sementara sisanya akan berada di luar Pulau Jawa.
Menurutnya, rencana penambahan outlet mikro juga sudah terencana dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015. Pada RBB tersebut, BNI Syariah akan menambahkan 10 unit mikro, seperti di Pare-Pare, Jambi, Bengkulu dan Mataram.
Sementara itu, pihaknya mengakui bahwa pembentukan outlet mikro di pelosok menemui sejumlah masalah, baik dari sisi masyarakatnya, maupun pengawasan.
"Kalau di pelosok kan, menemukan orangnya sulit dan kemampuan monitoring juga akan rumit karena jarak cabang-cabang mikro yang jauh," tambahnya.
Baca juga: