Menanti Penampakan Harimau Jawa di Semeru

Sumpah Pemuda di Puncak Mahameru
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id -  Peneliti Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS) belum juga dapat menangkap penampakan hewan yang diduga sebagai Harimau Jawa, di danau perawan di lereng Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Perburuan untuk mengungkap misteri bekas cakaran hewan masih terus gencar dilakukan peneliti TNBTS.

Sejak pertama kali, bekas cakaran itu ditemukan dalam sebuah ekspedisi khusus danau perawan Semeru. Peneliti hanya berharap, dapat memastikan hewan apa sebenarnya yang sempat menancapkan kuku tajamnya di pepohonan itu.

"Kita pasangan kamera trap di sekitar ditemukannya bekas cakaran itu," kata Kepala TNBTS, Ayu Dewi Utari dalam perbincangan melalui sambungan telepon dengan VIVA.co.id baru-baru ini.

Peneliti TNBTS memasang sedikitnya 5 kamera trap dengan harapan sang hewan berkuku menyerupai kuku harimau itu dapat menunjukan perwujudannya dalam rekaman kamera.

Untuk diketahui Kamera trap adalah kamera jarak jauh diaktifkan yang dilengkapi dengan sensor gerak, atau sensor inframerah, atau menggunakan sinar sebagai pemicu.

Camera trapping merupakan metode untuk menangkap hewan liar di film, ketika para peneliti tidak hadir, dan telah digunakan dalam penelitian ekologi selama beberapa dekade.

Selain aplikasi dalam berburu dan melihat satwa liar, aplikasi penelitian, termasuk studi sarang ekologi, deteksi spesies langka, estimasi ukuran populasi, dan kekayaan spesies, serta penelitian tentang penggunaan habitat dan pendudukan struktur bangunan manusia.

"Bulan Desember lalu, kita ke lokasi dan memeriksa hasil rekaman itu. Tetapi, sayangnya apa yang kita harapkan, belum juga menampakkan wujudnya," ujar Ayu.

Ayu bersama tim TNBTS sangat berharap bisa menguak sang raja hutan yang menyisakan bekas cakaran dan kotorannya di sekitar danau perawan Semeru.

"Dalam waktu dekat, kita akan ke sana lagi untuk memeriksa hasil rekaman kamera trap dan kita akan selalu setia menanti pemilik cakaran itu," katanya.

Ayu menuturkan, bekas cakaran itu bukan berasal dari kuku macan tutul, karena memiliki ukuran lebih mendekati kuku kaki seekor harimau. Begitu juga dengan kotorannya yang ditemukan tak jauh dari lokasi ditemukannya bekas cakaran itu. (asp)

Bermain dengan Harimau, Pria Ini Rasakan Akibatnya



Baca juga berita terpopuler ini:

Bayi Menggemaskan Harimau Benggala Lahir di Medan Zoo
Harimau kurus kering.

Miris, Harimau Ditelantarkan Tinggal Tulang dan Kulit

Harimau ini tidak diberi makan dengan layak.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016