Empat Kesalahan Anda Saat Ajukan Kredit Rumah

Tren Rumah Mungil
Sumber :
  • www.collective-evolution.com

VIVA.co.id - Saat ingin membeli rumah pertama kali, beberapa orang hampir seringkali melakukan beberapa kesalahan. Mulai dari membeli terlalu mahal, memilih jenis kredit yang tidak tepat, atau mengabaikan anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan (poin ini berlaku jika Anda membeli rumah bekas).

Siasati Uang Kuliah yang Mahal dengan Cara Ini

Semua itu, sebenarnya tidak perlu terjadi jika dari awal Anda melakukan perbandingan kredit. Begitupun jika Anda bekerjasama dengan pihak atau agen tepercaya untuk memperoleh informasi sejelas-jelasnya.

Agar jauh dari penyesalan yang ditimbulkan, berikut adalah pedoman yang bisa Anda ketahui:

Orang-orang Sukses Ini Jual Hartanya untuk Mengejar Gairah

Pengajuan maksimum

Kredit kepemilikan rumah menilai pembeli berdasarkan pendapatan dan rasio utang terhadap pendapatan. Jadi, bukan berapa banyak peminjam dalam pengeluaran sehari-hari seperti transportasi, tabungan, makanan dan kebutuhan lainnya.

Kebocoran Uang yang Sering Tak Disadari Pemilik Rumah

Saat seseorang pertama kali membeli rumah, biasanya sangat optimis dengan masa depannya dan bersemangat. Akhirnya, mereka mengajukan pinjaman sebesar mungkin dan tidak mengkur kemampuan finansial mereka di masa depan atau memberikan ruang gerak pendapatannya untuk biaya kebutuhan lain di masa depan.

Padahal, para ahli keuangan merekomendasikan, Anda perlu memutuskan tentang jumlah pendapatan yang mereka ingin habiskan setiap bulan untuk mencicil rumah sebelum akhirnya mengajukan kredit rumah.

Kurang mengerti prakualifikasi

Saat mengajukan kredit, banyak orang yang tidak mencari informasi yang cukup. Padahal, sebelumnya Anda dapat melakukan perbandingan kredit secara online, atau bertemu dengan konsultan kredit untuk sekedar melakukan konsultasi gratis akan kredit rumah yang ingin diajukan.

Di situ, cobalah Anda bertanya tentang prakualifikasi kredit.
Maksudnya Anda bertanya tentang jenis kredit mana yang kira-kira tepat, serta berapa jumlah pinjaman yang bisa Anda dapatkan. Anda bisa mendapatkan penilaian prakualifikasi yang cukup sehingga bisa memperbaiki kesalahan pada laporan kredit yang Anda miliki.

Konsultasi yang dilakukan akhirnya bisa menciptakan tujuan keuangan jangka panjang dan strategi untuk pembelian rumah.

Buruknya riwayat kredit

Untuk mendapatkan sebuah kredit properti, milikilah penilaian kredit yang tinggi. Pernyataan itu memang benar. Sebab riwayat kredit Anda merupakan penilaian penting yang bisa menilai kondisi finansial yang Anda miliki.

Cobalah untuk menghindari pengajuan kredit baru atau membuat utang baru ketika memiliki rencana untuk melakukan atau mendapatkan kredit pemilikan rumah. Pasalnya, utang baru akan membuat penilaian kredit Anda malah buruk.

Paksakan kemampuan

Saat pertama kali membeli rumah, banyak dari Anda yang biasanya tertarik untuk memilih jangka waktu kredit yang panjang dan nilai bunga yang tetap. Langkah itu benar.

Alasannya, karena jangka waktu yang paling masuk akal dan paling baik adalah yang sesuai kemampuan kondisi keuangan yang Anda miliki.

Jadi, bila kemampuan Anda dalam mencicil rumah lebih dari 15 tahun, pilihlah jangka waktu tersebut. Jangan sampai Anda memaksakan untuk mengambil tenor 5 tahun atau 10 tahun. Karena tanpa perhitungan yang tepat, maka pengeluaran Anda akan terganggu.

Cari tahu tentang suku bunga yang berlaku saat ini. Dengan begitu, Anda bisa memiliki patokan untuk melakukan perbandingan cicilan yang nantinya Anda jalankan. Walaupun, saat ini banyak bank yang menyediakan fasilitas suku bunga tetap dalam jangka waktu tertentu.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya