Menteri Janji Benahi Infrastruktur Kampung Nelayan Tangerang

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berdialog, menyapa dan menemui warga Desa Tanjung Sari, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (11/1)
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian DPDTT

VIVA.co.id - Warga kampung nelayan Surya Bahari di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, kesulitan melaut akibat pendangkalan Sungai Muara Bahari. Kondisi itu diperparah dengan infrastruktur yang kurang memadai padahal Indonesia memprioritaskan program Poros Maritim.

Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, para nelayan Surya Bahari harus berhenti melaut, akibat sungai tempat mereka menyandarkan perahu menjadi dangkal dipenuhi lumpur.

Para nelayan mengeluhkan pembangunan infrastruktur di wilayahnya yang tidak merata. Itu membuat kondisi Sungai Muara Bahari memprihatinkan. Tak jarang para nelayan kesulitan berlayar karena perahu mereka terjebak lumpur.

Menurut Miftahudin, seorang nelayan, ia sudah lama tidak melaut karena perahunya tidak bisa keluar akibat terjebak lumpur. “Soalnya banyakan lumpurnya dari pada airnya,” katanya Minggu kemarin, 25 Januari 2015.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, saat berkunjung ke kampung nelayan itu, mengaku kondisi nelayan sangat memprihatinkan. “Menurut saya, dengan kondisi seperti ini butuh perbaikan menyeluruh, termasuk infrastruktur."

Menteri berjanji bekerja sama dengan kementerian terkait untuk memperhatikan kondisi kampung nelayan, salah satunya adalah mengangkat lumpur dari sungai tempat perahu nelayan bersandar.

“Saya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait dan segera akan membantu para nelayan di kampung ini, salah satunya mengangkat lumpur dari sungai tempat lain bersandar,” katanya. (asp)


Baca berita lain:


KPK Akan Buat Aplikasi untuk Awasi Dana Desa


Sambangi KPK, Menteri Desa Minta Bantu Awasi Dana Desa
Presiden Jokowi saat Sosialisasi Tax Amnesty.

Jokowi: Tax Amnesty Jadi Jawaban Merebut Dana Investasi

Deklasi harta atau aset 1.294 peserta dengan akumulasi Rp9,95 triliun.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016