Istana Tidak Tahu soal Rapor Merah Calon Kapolri

Andi Widjajanto saat bersama Yasonna Laoly.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVAnews - Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto mengaku tidak tahu tentang rapor merah yang diberikan PPATK dan KPK pada Komjen Pol Budi Gunawan.

"Kalau yang rapor merah saya tidak tahu. Setahu saya seluruh data yang diberikan PPATK kepada presiden saat menjaring menteri sifatnya rahasia, ditunjuk langsung ke presiden digunakan hanya untuk kepentingan tersebut," kata Andi saat ditemui di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Senin, 12 Januari 2015.

Menurut Andi, isu tersebut sudah muncul pada tahun 2008, 2010, dan pada saat seleksi kabinet Presiden Joko Widodo. Namun, kata dia, hingga saat ini tidak ada tindakan hukum terhadap Budi Gunawan.

"Jadi presiden tidak bisa menggunakan isu-isu negatif tentang yang bersangkutan menjadi sadar untuk melakukan seleksi," kata dia.

Menurut Andi, ketika proses seleksi calon kapolri ini dilakukan, presiden sudah meminta rekomendasi dari kompolnas. Sementara kompolnas mengajukan sembilan nama pejabat tinggi polri yang memenuhi syarat. Kemudian, ternyata kompolnas mengajukan salah satunya adalah Budi Gunawan.

"Dengan mempertimbangkan itu presiden harus segera mengajukan nama Budi Gunawan ke DPR," ujarnya.

Andi menuturkan, pemerintah selalu menggunakan asas praduga tak bersalah.

Komjen BG: Pak Kapolri Masih Lama Pensiun

Baca juga:

Kapolri Badrodin: Semua Perintah Saya, Bukan Budi Gunawan
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti.

Kapolri Akan Pensiun, Jokowi Diminta Cermat Pilih Pengganti

Diharapkan tak ramai tarik-menarik kepentingan politik.

img_title
VIVA.co.id
14 Februari 2016