- ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra
VIVAnews - Hujan deras yang mengguyur Bandung dan sekitarnya dalam dua hari terakhir menyebabkan ratusan rumah di tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung terendam banjir. Bahkan sejumlah titik banjir di Kecamatan Baleendah dan Bojongsoang, mencapai 50 sentimeter dan bahkan 1,5 meter.
Akibat banjir yang merendam pemukiman, warga dari kedua kecamatan tersebut harus mengungsi ke tempat aman. Warga seperti di Kampung Cieunteung sebelumnya memang sudah memperkirakan jika tempat tinggal mereka terendam banjir karena sejak Kamis, 18 Desember 2014 dan hari ini, Bandung dan sekitarnya diguyur hujan deras.
Selain memaksa puluhan warga mengungsi, banjir pun membuat sejumlah akses jalan lumpuh karena air setinggi sekitar 30 sentimeter hingga sekitar pukul 20.30 WIB masih menggenangi permukaan jalan. Seperti di Jalan Raya Banjaran yang menjadi akses dari Bandung atau Dayeuhkolot menuju Banjaran, Pangalengan dan Soreang.
Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Anggadireja yang menghubungkan Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Baleendah. Akibatnya sejumlah pengendara harus memperlambat laju kendaraan saat melintas kawasan tersebut hingga menyebabkan antrean cukup panjang dari kedua arah.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, selain akibat meluapnya Sungai Citarum yang menggenangi Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang, banjir juga terjadi akibat jebolnya tanggul seperti yang terjadi di Desa Cileunyi Wetan.
“Sejumlah jalan terputus akibat banjir seperti di Cicalengka. Begitu juga yang terjadi di Rancaekek, banyak permukiman warga maupun akses jalan yang terendam akibat luapan Sungai Cimande dan Cikijing," ucapnya.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung tersebut, cukup membuat aktivitas warga terganggu. Meski begitu banyak di antara warga yang tetap menjalankan rutinitasnya seperti para pekerja pabrik ataupun pegawai kantor.
Seperti di Jalan Andir, Baleendah, karena ketinggian air banyak warga yang memutuskan berangkat bekerja dengan memanfaatkan jasa perahu untuk melintasi genangan air yang cukup tinggi dan sulit dilewati kendaraan, terutama roda dua.