Industri Sawit Terancam Krisis, Ini Ramalan Harga CPO 2015

Lahan Kelapa Sawit di Balikpapan
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru

VIVAnews - Industri minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Indonesia akan berada di ambang krisis apabila dalam enam bulan mendatang tidak ada keseriusan dari pemerintah untuk mengimplementasikan biofuel (bahan bakar hayati).

Hal ini, mengindikasikan sekitar 43 persen dari total produksi Indonesia, yaitu para petani yang akan menjadi korbannya.

Analis sawit dari Godrej International Ltd, Dorab E. Mistry, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sampai saat ini, masih kurang serius dalam melaksanakan kebijakan biofuel.

"Pemerintah Indonesia hanya meminta kepada Pertamina untuk meningkatkan penggunaan biofuel. Seharusnya, pemerintah Indonesia harus lebih keras dengan mengambil kebijakan yang lebih tegas untuk mendorong pemakaian biofuel dalam negeri," ujarnya di gelaran 10th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2015 Price Outlook di Bandung, Jumat, 28 November 2014.

Ketegasan tersebut, katanya, menjadi salah satu faktor dalam penyerapan pasokan minyak kelapa sawit. Apalagi pasar minyak sawit masih terkendali pada persyaratan yang berkenaan dengan keberlanjutan di negara Eropa dan Amerika.

"Kalau biofuel meningkat maka permintaan terhadap minyak sawit akan meningkat dan mendorong harga naik," ucapnya.

Harga CPO 2015

Selain itu, sebanyak tiga analis memproyeksikan harga CPO pada tahun 2015, sebagai berikut:

Analis Godrej International Ltd, Dorab E. Mistry

Mengenai harga, Dorab meramalkan, harga minyak sawit tahun depan akan berkisar di kisaran 2.300-2.500 ringgit per ton.

"Tergantung pada sejumlah kondisi, termasuk pelaksanaan kebijakan biofuel di negara-negara pengekspor dan importir minyak sawit," katanya.

Adapun kondisi-kondisi yang dimaksudkannya adalah menyangkut kondisi di Brazil dan Argentina sebagai produsen minyak kedelai terbesar dunia, permintaan minyak sawit di Tiongkok dan India, harga minyak mentah yang memiliki kedekatan dengan minyak sawit dan pelaksanaan biofuel.

Analis LMC International Ltd, James Fry

Menurut James, harga minyak sawit akan berhubungan dengan harga minyak mentah di pasar dunia.

Dia menyebutkan, kalau harga minyak mentah berada di US$80 per barel maka harga CPO sebesar US$665 per ton dan PKO US$780.

Akan tetapi, jika harga minyak mentah US$70 per barel maka harga CPO US$595 dan PKO US$720.

Kemudian, harga CPO akan mencapai US$520 per ton serta PKO sebesar US$695, dengan catatan harga minyak mentah sebesar US$60 per barel.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), M. Fadhil Hasan

Fadhil memperkirakan produksi minyak sawit akan mencapai 32,5 juta ton di 2015 dengan harganya berada di kisaran US$740-800 per ton.

Menurut dia, faktor menurunnya permintaan dan tingkat produksi yang cenderung tidak akan mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi faktor penentu harga minyak sawit tahun mendatang.

"Namun, dengan adanya program biodiesel yang lebih baik, akan mampu mendorong harga tersebut tercapai," tambahnya.

Baca juga:

KPU Gunakan Sirekap dengan Evaluasi dan Perbaikan pada Pilkada Serentak 2024

Timnas Indonesia

Media Asing Puji Timnas Indonesia, Penuh Talenta Muda Cemerlang hingga Gol Manjakan Mata

Sejarah kembali dicetak Timnas Indonesia usai lolos ke perempat final Piala Asia U23. Pencapaian ini sontak dapat sorotan dari berbagai pihak, tak terkecuali media asing.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024