Kaca Dirawat, Pandangan Makin Mantap

Ilustrasi mencuci mobil
Sumber :
  • iStock

VIVAnews - Sebagian besar pengguna kendaraan belum mengetahui bahwa kaca mobil yang mengalami kerusakan (terdeformasi), atau berjamur akan sulit sekali untuk diperbaiki. Agar kaca kendaraan tetap berada dalam kondisi yang baik, pengemudi perlu merawat kaca kendaraannya secara berkala.

Klaim Tangkis 99 Persen Serangan Rudal dan Drone Iran, Pakar Militer Sebut Israel Halu

Ada dua jenis kaca mobil yang sering dipakai di kendaraan. Yang pertama yaitu Tempered glass (temperlite). Kaca jenis ini dibuat dengan cara dipanaskan hingga suhu 650 derajat celcius dan kemudian didinginkan seketika. Proses ini dilakukan agar struktur kaca bisa lebih kuat menahan beban.

Kaca jenis ini relatif sulit dipecahkan, karena memiliki kekuatan tiga kali lebih kuat dari kaca biasa. Jika pecah, bentuknya berupa butiran kristal kecil yang tidak berbahaya. Penerapan kaca jenis ini biasanya di bagian samping dan belakang kendaraan bermotor.

Kematiannya Dianggap Tak Wajar, Makam Seorang Pria di Garut Dibongkar

Jenis kaca kedua yakni Laminated glass (lamisafe). Jenis kaca ini terbentuk dari tiga lapis material, yaitu dua kaca melapisi lembaran film (Polyvinyl Butiral Film atau disingkat PVB) yang berada di lapisan tengah.

Kekuatan kaca jenis ini terletak pada filmnya yang sangat kuat dan liat, sehingga dapat menambah kekuatan kaca. Jika terkena benturan, kaca akan tetap menempel pada filmnya. Kaca jenis ini dapat menahan sinar ultra violet hingga 96 persen.

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Kaca ini biasa digunakan untuk sisi depan kendaraan, di mana bila terkena benturan, atau lemparan benda keras, pecahan kaca tidak akan berhamburan ke arah pengemudi dan penumpang. Selain itu, pengendara masih dapat melihat jalan, karena kerusakan kaca terkonsentrasi hanya pada daerah benturan saja.

Nah, setelah mengetahui jenis-jenis kaca mobil, hal berikutnya yang harus diketahui adalah bagaimana cara merawat kaca tersebut, seperti yang dilansir dari situs Toyota Astra berikut ini:

Bersihkan kaca jika terkena kotoran

Jika kaca terkena debu kering, bersihkan kaca dengan menggunakan kemonceng halus (bulu ayam) terlebih dahulu, kemudian lanjutkan dengan menggunakan kain atau lap kering bersih yang berbahan lembut. Hal ini dapat mencegah terjadinya baret-baret halus pada kaca.

Jika kaca terkena debu, atau tanah basah, siram dengan air bersih secukupnya terlebih dahulu untuk mengangkat kotoran dari kaca, setelah itu dibersihkan dengan kain, atau lap kering bersih berbahan lembut sampai kering.

Jika kaca terkena air hujan, siram dengan air bersih terlebih dahulu, karena dikawatirkan air hujan mengandung asam yang dapat merusak struktur kaca kendaraan, setelah itu bersihkan dengan kain atau lap kering bersih.

Periksa kondisi wiper kendaraan

Periksa secara rutin kondisi wiper kendaraan, karena jika wiper sudah rusak akan mengakibatkan goresan pada kaca. Gantilah wiper yang sudah rusak, yang umumnya memiliki tanda antara lain; karetnya sudah tidak lentur, terdapat retakan pada karet dan jika digunakan tidak menyapu air secara sempurna.

Tidak mengoperasikan wiper ketika kaca dalam kondisi kering, terutama jika kaca dalam kondisi berdebu atau kotor, karena akan mengakibatkan goresan halus pada kaca. Jika akan menggunakan wiper, semprotkan cairan wiper secukupnya terlebih dahulu.

Untuk menjaga kondisi karet wiper agar tidak cepat rusak serta menjaga kondisi kaca, sebaiknya angkat tangkai wiper ketika kendaraan diparkir dalam jangka waktu yang lama, terutama jika di bawah terik sinar matahari.

Periksa sisa pembersih kaca bagian dalam dan luar

Jika menggunakan cairan pembersih kaca, pastikan sisa cairan diseka hingga bersih, jangan sampai tertinggal dan mengering pada kaca. Jenis kerusakan yang diakibatkan tertinggalnya cairan pembersih kaca antara lain: rusaknya struktur kaca, terkelupasnya ceramic pada kaca, kaca menjadi buram, terkelupasnya defogger, dan timbulnya jamur.

Sebaiknya, gunakan cairan pembersih kaca yang memiliki PH normal (7), tidak memiliki keasaman yang tinggi sehingga tidak merusak struktur kaca.

Baca juga:

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya