VIVAnews - Saat baru lahir bayi kecil Anda masih dalam keadaaan yang sangat sensitif. Terutama kulitnya yang yang lapisannya masih begitu tipis.
Sering kita melihat kulit bayi merah dan muncul bintik-bintik. Hal tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah penggunaan produk perawatan kulit bayi yang tidak aman.
Produk yang sering digunakan antara pelembab kulit, bedak dan sabun. Krim pelembab banyak digunakan untuk mengatasi dan mencegah kulit kering.
Tetapi ada beragam jenis krim pelembab kulit yang banyak dijual di pasaran. Untuk itu Anda harus tahu jenis dan perbedaan antara yang berbentuk salep, krim, dan lotion.
Yang membedakan ketiganya adalah ketebalan perlindungan atau kandungan air di dalamnya. Krim cenderung licin dan baik untuk menjaga kelembaban kulit. Salep seperti petroleum jelly hampir tidak memiliki kandungan air. Sedangkan, lotion memiliki banyak kandungan air jadi terasa sangat lembut tetapi mudah hilang.
"Untuk pelembab kulit bayi saya merekomendasikan yang berbentuk salep atau krim, karena lotion lebih cepat hilang dan tidak tebal," kata Tanya R. Altmann, dokter anak dan penulis buku Mommy Calls.
Lalu untuk bedak, banyak ahli kesehatan menyarankan untuk tidak memberikan bedak pada bayi yang baru lahir. Sebab, bedak bisa menyumbat pori-pori kulit bayi yang sangat kecil sehingga memicu timbulnya jamur. Bubuk bedak juga bisa terhirup oleh bayi dan bisa menimbulkan masalah pernafasan.
"Bedak bayi sudah tidak direkomendasikan karena berbahaya bagi bayi," kata Altmann.
Produk lainnya adalah sabun bayi. Dalam memilih sabun, Anda juga harus sangat selektif karena kulit bayi sangat sensitif. Jangan sampai sabun yang sebenarnya dimaksudkan untuk membersihkan kulit bayi malah mendatangkan alergi.
Untuk itu pilih sabun, krim dan sampo yang tidak wangi atau berparfum, hindari penggunaan sabun antibakteri pada bayi, dan hindari pelembut pakaian yang berparfum.
