Setelah 'Kartu Sakti' Disebar, Harga BBM Langsung Dinaikkan

Tjahjo Kumolo Pantau Pendistribusian 'Kartu Sakti' di Fatmawati
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang
- Wakil Presiden Jusuf Kala, memberikan komentarnya terhadap isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang belum direalisasikan pemerintah sampai saat ini.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Ketika ditanyai mengenai kuota BBM bersubsidi yang akan habis pada 22 November mendatang, seperti yang dikatakan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andi Noorsaman Sommeng, JK menyebutkan bahwa kenaikan harga BBM akan direalisasikan bulan ini.
Netizen Soroti Ekspresi Ibu Chandrika Chika Usai Putrinya Ditangkap Narkoba: Bahagia Banget


"Pokoknya bulan inilah," kata JK ditemui di kantornya di kompleks Istana Senin, 3 November 2014.


JK menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM merupakan pengalihan subsidi dari konsumtif ke produktif. Salah satu pengalihannya yaitu kepada kesejahteraan sosial masyarakat. Menurut JK, dana KIP, KIS, dan KSKS bersumber dari pengalihan subsidi tersebut.


"Mengalihkan subsidi itu kan efeknya kenaikan harga, tapi kan kita mengalihkan subsidi," Kata JK lagi.


Jusuf Kalla juga menambahkan jika sebelumnya subsidi tersebut diberikan kepada masyarakat yang memiliki kendaraan roda empat, sekarang subsidi tersebut diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu. Katanya lagi, kenaikan harga BBM akan dilaksanakan jika penyebaran kartu KIP, KIS dan KSKS sudah tersebar.


"Tunggu penyebaran kartu tersebar," ujar JK.


Suchi Mentari/ Jakarta
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya