Seburuk Apa Kinerja Wasit Semen Padang Vs Arema Cronus?

Wasit saat mendapatkan protes keras dari pemain Semen Padang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVAbola - Komite Wasit PSSI mengakui kinerja Novari Ikhsan Arilaha yang memimpin duel Semen Padang melawan Arema Cronus dalam babak 8 besar Liga Super Indonesia (ISL) Grup K, kurang baik. Komite Wasit mencatat ada beberapa kesalahan yang dibuat Novari pada laga yang berakhir imbang 2-2 tersebut.

"Saya meninjau langsung di lapangan. Ini soalnya laga menentukan. Dari keterangan wasit, dia memang mengaku tegang ketika memimpin pertandingan," kata anggota Komite Wasit, Jimmy Napitupulu, kepada VIVAbola, Kamis 30 Oktober 2014.

Menurut Jimmy, akibat situasi tersebut, terjadi beberapa keputusan fatal yang dibuat Novari. Pertama, Novari tidak melihat pelanggaran ketika penjaga gawang Arema, Kurnia Meiga, bertindak nakal terhadap striker SP, Osas Saha, di babak pertama.

Bertanding di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Semen Padang memang nyaris menciptakan gol pada menit 2 saat Osas Saha mampu melewati dua pemain Arema. Namun, langkahnya terhenti setelah Kurnia Meiga yang menjadi pertahanan terakhir Singo Edan memutuskan untuk maju dan menerjang Saha di luar kotak penalti.

Saha tersungkur dan bola berhasil dihalau ke luar lapangan oleh pemain Arema. Melihat kejadian ini, wasit tidak meniup peluit tanda pelanggaran dan tuan rumah hanya dapat sepak pojok.

"Untuk situasi ini, bola yang ditendang Saha sudah mengarah ke gawang dan itu bola advantage (menguntungkan) bagi Semen Padang sehingga wasit tidak langsung menghentikan pertandingan. Namun, saat bola sudah diamankan oleh pemain belakang Arema, wasit harusnya menganggap itu sebagai pelanggaran," ujar Jimmy.

"Namun, posisi wasit juga salah. Dia berada di posisi yang tidak leluasa dalam melihat benturan yang terjadi antara Saha dan Kurnia Meiga," sambung Jimmy.

Kesalahan lainnya juga terjadi di penghujung laga saat  bek Arema, Victor Igbonefo, menjatuhkan Esteban Vizcarra di kotak terlarang. Menurut Jimmy, untuk kasus ini, Novari tampak ragu dalam mengambil keputusan. Hal itu dipicu sikap hakim garis yang tak kunjung mengangkat bendera meski posisi Vizcarra sudah offside.

"Coba lihat tayangan ulang, bagaimana posisi Vizcarra sebelum pelanggaran terjadi. Itu sudah offside. Tapi, asisten wasit tak mengangkat bendera," jelas Jimmy.

"Memang, performa wasit di laga Semen Padang versus Arema tak bagus. Performa mereka berada di bawah standar. Konsentrasi sangat buruk. Berkali-kali posisi mereka tidak bagus. Saya langsung tanya kepada mereka apa yang terjadi," sambungnya.

Pria 48 tahun ini menegaskan akan mengevaluasi kinerja seluruh wasit yang tampil di babak 8 besar. Diharapkannya, wasit-wasit yang memimpin pertandingan semifinal dan babak final ISL pada 4 serta 7 November 2014 nanti, adalah yang terbaik. (one)

Baca juga:

Suka Cita Pelatih Arema Usai Bawa Timnya ke Final

Kapten Arema Dukung Sikap Semen Padang Pertanyakan Wasit

Drama 4 Gol, Arema Lolos ke Semifinal ISL

Dominan, Semen Padang Malah Dipermalukan Pra PON Kaltim


Hukuman Dianulir, Arema Diminta Penuhi 15 Syarat

Semen Padang vs Pra PON Kaltim Belum Hasilkan Gol
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar (kiri), dan Hengki Ardiles.

Kabau Sirah Ingin Berikan Kado di HUT Kota Padang ke-347

Semen Padang bakal bertanding melawan Madura United, sore nanti.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016